Gita: Tidak ada kompromi dengan diskriminasi
Gita berjanji akan menyampaikan aspirasi dan tuntutan warga pengungsi ke pemerintah bahkan presiden.
Terkatung-katungnya persoalan pengungsi warga Syiah di Sidoarjo membuat Gita Wirjawan prihatin. Ia meminta pemerintah daerah dan pusat untuk segera memastikan penyelesaian yang mengedepankan pendekatan non diskriminatif.
"Penanganan kebutuhan harian para pengungsi cukup baik, makan terjamin dan sekolah disediakan. Patut diapresiasi upaya Pemerintah Jawa Timur," ujar Gita saat berkunjung ke Rusun Puspo Agro, Jemundo, Sidoarjo, Kamis (13/2).
"Namun saya menangkap ada hal yang sangat mendasar yang harus disikapi pemerintah. Perlindungan hak dasar berkeyakinan karena ini sangat asasi. Tidak boleh ada yang tertinggal dalam kehidupan bernegara, tidak terkecuali urusan keyakinan dan beragama", imbuh mantan Menteri Perdagangan tersebut.
Menurut Iklil, juru bicara warga pengungsi, mereka menuntut realiasi segera janji Presiden SBY. "Bagi kami, bisa pulang yang terpenting dan hidup rukun. Bukan sekadar fasilitas rusun dan pemenuhan kebutuhan makan tapi jaminan kapan kami pulang. Kami minta jaminan tertulis dari gubernur dan bupati", kata Iklil dengan mata berkaca-kaca di depan puluhan pengungsi.
Gita berjanji akan menyampaikan aspirasi dan tuntutan warga pengungsi ke pemerintah bahkan presiden.
"Saya tidak bisa memutuskan apapun tapi saya akan bilang Pak SBY, ini nggak bener biarkan nasib rakyat terombang-ambing gara-gara beda keyakinan. Saya pribadi tidak ada kompromi dengan intoleransi dan diskriminasi", tutup calon presiden konvensi Partai Demokrat ini.