GMPK Bakal Jadi Wadah Anak Muda Diskusi Soal Pemimpin Jelang Pemilu 2024
Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) bakal menggelar seminar rutin sebagai wadah mahasiswa.
Ketua Dewan Pembina GMPK Sudaryono menjelaskan, seminar digelar bertujuan karena ada keinginan dari mahasiswa untuk berdiskusi langsung.
GMPK Bakal Jadi Wadah Anak Muda Diskusi Soal Pemimpin Jelang Pemilu 2024
Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) menggelar seminar nasional bertajuk meneropong kepemimpinan masa depan, Rabu (20/9). Forum ini turut dihadiri sejumlah tokoh, pegiat politik, dan mahasiswa.
Turut hadir Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, Mantan Aktivis '98 Budiman Sudjatmiko, Eks Politikus NasDem Zulfan Lindan dan akademisi Rocky Gerung.
- Dorong Literasi Sejak Dini, Kepala BPIP Resmikan Pojok Taman Baca Pancasila
- Peningkatan Kualitas Pendidikan Indonesia Sangat Lambat, Bappenas Beberkan Buktinya
- Ini Penjelasan Ketua Umum AMPG Soal Kericuhan Diskusi yang Mengatasnamakan GMPG
- Diskusi Ricuh, Generasi Muda Golkar Singgung Upaya Penyelamatan Partai
Ketua Dewan Pembina GMPK Sudaryono menjelaskan, seminar ini bertujuan karena ada keinginan dari mahasiswa untuk berdiskusi langsung. Hal ini juga sebagai bentuk literasi berbagai persoalan di Indonesia.
"Ternyata kita membaca nuansa dari bawah bahwa memang teman-teman mahasiswa ini butuh forum-forum diskusi yang sering dilihat di TV itu ingin bisa dihadirkan secara live. Bahwa kita hari ini pertama, dan kita berharap setiap 2 Minggu kita ingin adakan diskusi seperti ini," kata Sudaryono di Menara Kuningan Ballroom, Jakarta Selatan, Rabu (20/9).
Wasekjen DPP Gerindra ini membantah sedang melakukan kampanye untuk mendukung bakal capres tertentu. Menurutnya, dia mengajak mahasiswa untuk berdiskusi langsung.
"Kita tidak sedang berkampanye, kita bagaimana mengajak teman-teman mahasiswa ini untuk, kita tidak memaksakan harus ini itu," ucap Sudaryono.
Menurutnya, pilihan politik tidak bisa dipaksakan. Sebab, pada kenyataannya semua pilihan akan final di bilik pencoblosan TPS.
"Pilihan itu pada masing-masing. Orang bisa aja milih Anies. Orang bisa teriak Anies, Ganjar, Prabowo. Tapi kenyataannya itu dibuktikan pada saat dia di bilik pencoblosan. Nggak ada yang tahu. Who knows," ujar dia.
Sehingga, kata Sudaryono, GMPK ingin adanya pileg dan pilpres dijadikan momentum untuk menaikkan kuantitas dan kualitas diskusi di ruang publik.
"Kita ingin diskursus seperti ini juga menjamur, menjadi satu pola, atau satu budaya gitu di kelompok mahasiswa kita, untuk kita berdiskusi. Jadi kita berharap ada forum besar seperti skrang, 800 atau seribu," pungkasnya.