Goa Lawa Purbalingga, atraksi warna warni di perut bumi
Dahulu sebelum pembenahan, lampu lorong goa gelap dan hanya ada lampu penerangan biasa. Jalannya juga licin dan sempit. Kini warna-warni lampu disetting bergantian mulai dari warna merah, biru, hijau, ungu dan lainnya. Jalanan di dalam goa tidak licin lagi, karena ditaburi pasir gunung.
Libur Idulfitri 1439 H, Goa Lawa Purbalingga (Golaga) berubah wajah. Warna-warni lampu di bebatuan goa yang terbentuk dari lava menjadi daya tarik di dalam perut bumi.
Salah satu pengunjung dari Jakarta, Sulistyorini (45) bercerita dirinya bersama keluarga yang mudik ke Batang mengaku menyempatkan untuk mampir ke Goa Lawa. Sebab dia penasaran melihat promosi Golaga yang tampil beda dan menarik.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Dimana letak Wisata Alam Selam Semliro? Wisata Alam Selam Semliro yang terletak di Desa Semliro, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah adalah destinasi wisata alam yang menawarkan pengalaman seru bagi pengunjungnya.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
"Saya sebenarnya sudah pernah datang ke Goa Lawa, tapi dengan promosi yang gencar, saya tertarik kembali untuk datang ke Golaga. Ternyata, betul adanya, tampilannya sangat menarik seperti goa di negeri China," katanya, Minggu (17/6).
Dia juga terkesan dengan adanya cafe di dalam goa. Menurutnya ada sensasi tersendiri menikmati minuman hangat di dalam goa.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Prayitno mengatakan jumlah pengunjung ke Golaga pada H+1, Sabtu (16/6) kemarin mencapai hampir 6.000 orang. Kenaikan jumlah pengunjung tidak terlepas perubahan wajah Goa Lawa. Pembenahan diantaranya pencahayaan di dalam goa, juga pembenahan dengan merapikan areal di luar goa.
Goa Lawa Purbalingga ©2018 Merdeka.com/Abdul Aziz
"Di dalam goa, kami menyajikan pesona warna bebatuan goa, pesona budaya, pesona koloni kelelawar, ruang pertemuan di dalam goa yang luas dan mampu menampung 500 orang, serta cafe di dalam goa," jelasnya.
Dahulu sebelum pembenahan, lampu lorong goa gelap dan hanya ada lampu penerangan biasa. Jalannya juga licin dan sempit. Kini warna-warni lampu disetting bergantian mulai dari warna merah, biru, hijau, ungu dan lainnya. Jalanan di dalam goa tidak licin lagi, karena ditaburi pasir gunung.
"Pembenahan Golaga memang belum sepenuhnya selesai. Namun, dengan tiket masuk hanya Rp 15 ribu per pengunjung, paling tidak tidak bisa dinikmati berbagai sudut goa dengan keindahan bebatuan yang bertabur sorot lampu. Spot selfi juga semakin banyak, baik di dalam goa maupun di luar goa," tutup Prayitno.
Baca juga:
Gua Kreo, objek wisata favorit di Semarang
H+1 Lebaran, objek wisata pantai di Kebumen dipadati warga
Pelaku pariwisata raup untung di libur Lebaran 2018
Wijaya Karya dan ITDC kolaborasi bangun 'Nusa Dua' baru di Bali Utara
Dubes RI promosikan destinasi wisata Indonesia di China
Kadin yakin pariwisata makin bergairah usai larangan maskapai RI masuk Eropa dicabut