GoNose, Alat Pendeteksi Covid-19 Buatan UGM Masuk Tahap Uji Diagnosis
Peneliti GeNose, Dian Kesumapramudya Nurputra mengungkapkan ditahap uji diagnosis ini akan melibatkan 9 rumah sakit.
UGM membuat alat pendeteksi virus Corona yang diberi nama GeNose. Saat ini UGM tengah melakukan uji diagnosis terhadap GeNose. Peneliti GeNose, Dian Kesumapramudya Nurputra mengungkapkan ditahap uji diagnosis ini akan melibatkan 9 rumah sakit. Ditargetkan uji diagnosis akan rampung dalam 3 pekan ke depan.
"Uji diagnostik ini targetnya 3 minggu selesai dengan 9 rumah sakit. Kalau misalnya setiap rumah sakit mengumpulkan 200 subjek dengan pengambilan 2 kali sampel napas menjadi 400 sampel napas dalam waktu tiga minggu bisa tercapai," ujar Dian, Senin (26/10) di RSUP Dr Sardjito.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Dian merinci 9 rumah sakit yang akan melakukan uji diagnosis GeNose selain di Yogyakarta akan ada pula rumah sakit di Magelang, Jawa Tengah; Malang, Jawa Timur dan Jakarta.
Kesembilan rumah sakit ini adalah RSUP Dr Sardjito, RSPAU Hardjolukito, RS Bhayangkara, RSLKC Bambanglipuro, RSA UGM, RST Soetarto, RST Dr Soedjono (Magelang), RSUD Syaiful Anwar (Malang), dan RS Bhayangkara (Jakarta).
Dian menerangkan di fase uji diagnosis ini pihaknya akan menguji validitas GeNose untuk mengetahui apakah bisa mendeteksi virus Corona atau tidak. Selain itu dalam uji diagnosis juga akan membandingkan antara hasil GeNose dengan hasil uji tes PCR.
"Jadi uji diagnostik ini kita menguji mesin dengan kondisi otaknya yang sekarang untuk bisa atau tidak secara akurat mendeteksi pasien COVID-19 dan uji nya itu dibandingkan kemampuannya dengan PCR,"ungkap Dian.
"Dalam uji diagnostik ini kita basic-nya menguji dan mengomparasikan kemampuan akurasi alat ini dengan PCR. Kalau bisa dikatakan setara swab PCR itu sensitifitasnya harus di atas 97 persen termasuk juga untuk PCR," imbuh Dian.
Sementara itu, Ketua Tim Peneliti, Kuwat Triyana menargetkan jika GeNose akan mulai diproduksi pada November 2020. Kuwat memastikan jika nantinya harga tes GeNose akan ditekan menjadi semurah-murahnya.
"Mudah-mudahan akhir November sudah bisa menghasilkan produk GoNose 120-200 unit. Kalau misal harganya, kami bercita-cita agar harganya serendah mungkin," ungkap Kuwat.
Baca juga:
Perjuangan Pemerintah Mereformasi Pendidikan Indonesia di Tengah Pandemi Corona
Dua Daerah Melaporkan Nihil Kasus Covid-19 Per Senin 26 Oktober
Update Covid-19 di DKI 26 Oktober: 101.897 Positif, 87.883 Sembuh, 2.117 Meninggal
Capai Target, Pemerintah Catat 10 Juta UMKM Telah Go Digital
Spanyol Umumkan Keadaan Darurat, Berlakukan Jam Malam karena Pandemi Covid-19