GP Ansor ajak masyarakat yang cinta persatuan berani bersuara, tidak lagi diam
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengajak seluruh elemen bangsa tidak diam menghadapi sekelompok pihak yang berupaya mengoyak persatuan Indonesia saat ini. Dia meminta masyarakat memiliki kesadaran bersama dan bergerak guna mengadang gerakan mereka.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengajak seluruh elemen bangsa tidak diam menghadapi sekelompok pihak yang berupaya mengoyak persatuan Indonesia saat ini. Dia meminta masyarakat memiliki kesadaran bersama dan bergerak guna mengadang gerakan mereka.
Hal ini disampaikan dia dalam acara pemberangkatan tim Kirab Satu Negeri di Tugu Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera), Merauke, Papua, Minggu (16/9).
-
Kenapa dr. Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Kapan dokter Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Kapan Anya Geraldine lahir? Anya Geraldine lahir 15 Desember 1995 di Jakarta.
-
Apa yang dibahas Ganjar saat bertemu Anang Hermansyah? Salah satu bahasan yang disampaikan Ganjar adalah konsep hilirisasi industri digital sebagai langkah memajukan dunia kreatif Indonesia.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
Adapun, Kirab Satu Negeri bertema "Bela Agama, Bangsa, Negeri, yang membawa Bendera Merah Putih berkeliling seluruh wilayah Indonesia serentak bertolak dari lima titik terluar hari ini. Lima titik pemberangkatan itu adalah Sabang (Aceh), Nunukan (Kalimantan Utara), Miangas (Sulawesi Utara), Rote (NTT), dan Merauke (Papua).
"Kita ingin semua orang, mayoritas masyarakat yang toleran dan cinta persatuan, berani bersuara, tidak lagi memilih diam," ucap pria yang akrab disapa Gus Yaqut dalam keterangannya.
Dia menuturkan, pihaknya telah seringkali memperingatkan kepada warga bangsa tentang adanya ancaman dari sekelompok kecil orang yang ingin mengubah atau merusak konsensus kebangsaan. Selain itu, dirinya juga melihat ada pihak-pihak yang menggunakan agama sebagai alat politik dan sumber konflik.
"Jika ini dibiarkan, sangat membahayakan keutuhan bangsa yang berdiri di atas kemajemukan," ungkap Gus Yaqut.
Dalam situasi ini, masih kata dia, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 harus tetap kokoh jadi pengikat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agama juga harus dijadikan rahmah, atau sumber kasih sayang dan perdamaian, sebagaimana telah dipraktikkan berabad-abad oleh nenek moyang bangsa Indonesia.
Karenanya, menurut Gus Yaqut, Kirab Satu Negeri yang digelar Pimpinan Pusat GP Ansor, salah satunya dilatarbelakangi persoalan tersebut. Dia yakin, semua rakyat Indonesia setuju dan mendukung tujuan-tujuan mulia ini.
"Kita ini sama menghirup udara dari kolong langit Indonesia. Sama minum dari air bumi pertiwi, sama lahir, tumbuh dan mati di tanah nusantara, sama ingin membela agama, bangsa dan negeri dalam satu tarikan napas. Kita ini sama Indonesia," jelas Gus Yaqut.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Presiden Jokowi akan hadiri Kirab Satu Negeri GP Ansor di Yogyakarta
GP Ansor Jateng sarankan Ustaz Somad lapor ke polisi jika merasa diintimidasi
Mardani PKS minta GP Ansor adu kreatif dengan #2019GantiPresiden
GP Ansor tolak jalan sehat yang dihadiri Neno Warisman di Solo
GP Ansor miris jelang pilpres gaduh, tak ada narasi besar dari para capres
Hadiri Nuzulul Qur'an di GP Ansor, Moeldoko sebut relevansi Pancasila mulai diusik