Gubernur Banten Tetapkan Darurat Bencana Tsunami Selat Sunda Selama Dua Sepekan
Gubernur Banten Wahidin Halim menetapkan tanggap darurat penanganan bencana sejak Kamis (27/12) hingga Rabu (9/1) mendatang. Status darurat bencana itu diberlakukan setelah wilayah Banten dihantam tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12) lalu.
Gubernur Banten Wahidin Halim menetapkan tanggap darurat penanganan bencana sejak Kamis (27/12) hingga Rabu (9/1) mendatang. Status darurat bencana itu diberlakukan setelah wilayah Banten dihantam tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12) lalu.
"Penetapan tersebut termaktub dalam Keputusan Gubernur Nomor 366/Kep.350-Huk/2018 tentang Penetapan Status tanggap darurat penanganan bencana tsunami Selat Sunda di Wilayah Provinsi Banten," kata Wahidin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/12).
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Apa yang membuat Bantul kekurangan EWS Tsunami? “Karena EWS itu diadakan sudah setahun lalu. Seiring perkembangan zaman ada pertumbuhan komunitas penduduk di pinggir pantai sehingga setelah kita analisis kebutuhan EWS masih kurang,” kata Agus dikutip dari ANTARA pada Kamis (2/11).
Keputusan tersebut berdasarkan kepada Keputusan Bupati Pandeglang Nomor 362/Kep.425/2018 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Tsunami di Kabupaten Pandeglang. Dan Keputusan Bupati Serang Nomor 360/Kep.504-Huk/2018 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Tsunami di Kabupaten Serang.
Wahidin juga mengimbau kepada warga agar tidak melakukan aktivitas di sepanjang pantai dan menjauhi minimal radius satu kilometer dari pantai setelah melihat aktivitas Gunung Anak Krakatau berdasarkan pantauan BMKG. Dia juga meminta wisatawan untuk sementara tidak mengunjungi pantai sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
"Gubernur juga menghimbau, warga tidak panik dan tetap tenang. Namun, tetap waspada."
Diketahui, wilayah pesisir barat Banten diterjang tsunami Selat Sunda akhir pekan lalu. Bencana tersebut menerjang wilayah Kecamatan Anyer dan Cinangka di Kabupaten Serang serta Kecamatan Carita, Kecamatan Labuan, Kecamatan Panimbang, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Cigeulis, Kecamatan Cibaliung, dan Kecamatan Sumur di Kabupaten Pandeglang.
Akibat bencana tersebut, sampai dengan 27 Desember 2018 pukul 19.07 WIB, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten menyebutkan sebanyak 306 orang meninggal dunia, 709 luka-luka, 46 orang hilang, 14.587 orang sekarang berada dalam pengungsian.
Sementara kerugian material mencapai 526 unit rumah, 33 roda empat, 42 roda dua, dan 14 hotel/vila, serta 60 warung kuliner, 215 gazebo, dan 44 unit perahu.
Baca juga:
Mendagri: Pemerintah Wajib Bangun Kembali Rumah Rusak Akibat Tsunami Selat Sunda
Menteri Jonan: Tsunami Selat Sunda Menjadi Pertama di Dunia Tanpa Diawali Gempa
Cerita 2 Nelayan Kakak Adik Selamat Dari Tsunami Banten karena Jeriken Plastik
Desa Terdampak Tsunami Banten Diberi Rp 50 Juta Perbaiki Kantor Pemerintahan
Polisi Didesak Tuntaskan Kasus Dugaan Pungli di RSUD Serang ke Korban Tsunami Banten
Tsunami di Pulau Sebesi, Balita Hilang Setelah Lepas dari Pegangan Orangtua
Menpar Tegaskan Hotel Harus Berada 100 Meter dari Bibir Pantai