Gubernur imbau warga sekitar Gunung Agung untuk mengungsi
Imbauan ini dilakukan usai dirinya berkoordinasi dengan Pos Pemantauan Gunung Agung di Kecamatan Rendang. Maka perlu diimbau warga yang berada di radius 7,5 KM dari puncak Gunung Agung diungsikan.
Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, mengimbau agar tidak panik dan termakan isu berita yang terkesan membesar-besarkan situasi Gunung Agung saat ini.
Gubernur asal Kabupaten Buleleng ini tetap mengingatkan kepada masyarakat agar selalu waspada dan tidak mengambil tindakan tanpa arahan dari petugas penanggulangan bencana.
Dirinya juga berharap dengan status Gunung Agung ke level III, agar masyarakat yang berada di radius rawan bencana dekat gunung Agung segera mengungsi.
Imbauan ini dilakukan usai dirinya berkoordinasi dengan Pos Pemantauan Gunung Agung di Kecamatan Rendang. Maka perlu diimbau warga yang berada di radius 7,5 KM dari puncak Gunung Agung diungsikan.
Pemindahan diutamakan kepada kelompok rentan seperti para orangtua, orang sakit, balita dan penyandang disabilitas.
"Kita tidak bisa mencegah bagaimana supaya tidak meletus, itu tidak bisa. Tapi kita bisa bagaimana mengurangi korban baik korban jiwa maupun korban harta, bagaimana caranya ikuti petunjuk kalau harus mengungsi ya mengungsi. Kita sudah siapkan tadi tempat untuk menitipkan mobil, motor, ternak dan uang. Saya sudah minta Kapolres untuk menjaga tempatnya," ujar Gubernur Bali, Made Mangku Pastika.
Ia juga meyakinkan kepada warga tidak resah, karena pemerintah akan tetap memperhatikan masalah kesehatan, makanan dan anak sekolah, terutama pos pengungsian nantinya.
Petugas juga diminta untuk bisa tegas dalam evakuasi baik kepada para wisatawan yang ingin memasuki kawasan Gunung Agung. Baik kepada orang asing maupun warga lokal.
Sementara itu, Dewa Made Indra, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Denpasar mengatakan di kawasan rawan bencana tiga ada 49.500 penduduk yang harus dievakuasi. Sebanyak enam titik disiapkan sebagai tempat pengungsian dengan menyiapkan tenda-tenda serta memanfaatkan bale banjar.
Sejumlah Desa yang paling beresiko itu di antaranya Desa Buana Giri di lapangan Nyuh Tebel, Desa Sebudi dan Desa Besakih di lapangan Werdiyuana, desa Dukuh dan Desa Ban di Banjar Muntik Gunung.