Gubernur Sumbar Ingatkan Kabupaten/Kota Siaga Hadapi Bencana
Dia meminta komunikasi antar instansi pemerintah yang terkait dengan kebencanaan harus terjalin dengan baik agar ada gerak cepat dalam upaya penyelamatan dan penanggulangan bencana.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mengingatkan agar kabupaten/kota meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi karena curah hujan tinggi akhir-akhir ini.
"September hingga Desember potensi hujan cukup tinggi, selain itu juga ada potensi puting beliung. Saya mengingatkan BPBD kabupaten/kota untuk meningkatkan kesiapsiagaan," katanya di Padang, Rabu (29/90.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Mengapa cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jakarta? Cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) atau fenomena perambatan awan yang memasuki wilayah Indonesia.
-
Kenapa area di bawah curug Bengkawah dilarang didekati pengunjung? Di bawah curug, cekungan air memiliki kedalaman hingga tiga meter. Area ini menjadi area yang tidak boleh didekati pengunjung.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Jogja Exotarium buka? Tempat itu biasanya buka pada hari biasa pukul 08.30-16.30 WIB dan hari libur pada pukul 08.30 WIB hingga 17.00 WIB.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
Dia meminta komunikasi antar instansi pemerintah yang terkait dengan kebencanaan harus terjalin dengan baik agar ada gerak cepat dalam upaya penyelamatan dan penanggulangan bencana.
"Dari kelurahan hingga provinsi harus siap siaga dan mampu menjalin komunikasi dengan baik," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Mahyeldi menyebutkan potensi bencana di setiap kelurahan/nagari berbeda sehingga kemampuan sumberdaya manusia harus disesuaikan melalui pelatihan dan bimbingan teknis.
Dia menambahkan melalui bimtek Hitung Cepat Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitu Pasna) penghitungan dan pengkajian pasca bencana bisa cepat dan data yang akurat.
"Dengan penghitungan data yang cepat, langkah pemerintah juga cepat," tutupnya.
Baca juga:
BNPB: Seluruh Elemen Masyarakat Dilibatkan Tanggulangi Bencana
Siaga Alat Berat, Begini Cara Pemkab Garut Cegah Bencana saat Memasuki Musim Hujan
Puluhan Rumah di Jayapura Terbakar, Petugas Masih Berupaya Padamkan Api
Cara Menghadapi Musibah dalam Islam, Bantu Meringankan Penderitaan
Gunung Sindanggeulis di Purwakarta Terbelah Akibat Tambang, Kata Ahli Ini Dampaknya