Gunung Agung Kembali Lontarkan Material Pijar hingga 700 Meter
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM Kasbani, kolom abu erupsi tidak teramati dari Pos Pengamatan Gunung Api Rendang karena tertutup kabut.
Gunung Agung di Provinsi Bali mengalami erupsi pukul 01.38 WITA, dengan ketinggian kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 milimeter berdurasi 3 menit 53 detik.
Menurut Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM Kasbani, kolom abu erupsi tidak teramati dari Pos Pengamatan Gunung Api Rendang karena tertutup kabut.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kenapa Gunung Agung di Bali dikeramatkan? Gunung Agung merupakan gunung yang dikeramatkan warga Bali, karena ada banyak pantangan yang harus dipatuhi ketika akan mendaki.
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Dimana letak Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl.
-
Bagaimana cara mencapai puncak Gunung Agung? Jika kamu berniat untuk mendaki gunung ini, terdapat tiga jalur pendakian yang dibuka, yakni jalur Pura Pasar Agung, jalur Besakih, dan jalur Budakeling melalui Nangka.
Kasbani menyebutkan saat erupsi, Gunung Agung juga melontarkan material pijar ke segala arah dengan jarak lontaran lebih kurang 700 meter.
"Sampai saat ini Gunung Agung berada pada Status Level III (Siaga)," kata Kasbani dalam keterangan resminya, Kamis, (13/6).
Untuk itu, PVMBG meminta agar masyarakat di sekitar gunung, pendaki, pengunjung, dan wisatawan agar tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya.
"Zona bahayanya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung," ujar dia.
Kasbani menerangkan, zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi, serta dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru.
Bagi masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung, Kasbani memperingatkan agar mewaspadai ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan. Ini terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.
"Area aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung," ujar Kasbani.
Peringatan keselamatan jalur penerbangan, kata dia, telah diterbitkan oleh PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM dengan kode warna orange pada tanggal 12 Juni 2019.
Reporter: Arie Nugraha
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Gunung Agung Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 2.000 Meter
Gunung Agung Erupsi, 9 Desa Diselimuti Hujan Abu dan Pasir
Terdengar Suara Gemuruh, Gunung Agung Kembali Erupsi
Gunung Agung Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu Mencapai 2.000 Meter
Malam Ini Gunung Agung Kembali Erupsi
Gunung Agung Kembali Erupsi, Suara Dentuman Terdengar di Pos Rendang