Gunung Anak Krakatau Erupsi Disertai Gempa dan Semburan Abu
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi, Sabtu (26/10). Melalui CCTV teramati intensitas kolom abu tipis dan tebal setinggi 200 meter dari kawah.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi, Sabtu (26/10). Melalui CCTV teramati intensitas kolom abu tipis dan tebal setinggi 200 meter dari kawah.
Melalui seismograf tanggal 25 Oktober 2019 tercatat, gunung purba itu mengalami 1 kali Letusan, 1 kali gempa hembusan tremor menerus dengan amplitudo 1 - 40 mm, dominan 10 mm.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Di mana saja tempat-tempat angker di Gunung Slamet? Gunung Slamet memiliki reputasi sebagai tempat angker dengan beberapa lokasi yang terkenal menyeramkan, termasuk Pos 2, Pos 9, dan Pasar Setan di Pelawangan.
Informasi yang dihimpun dari PVMBG, erupsi dengan tinggi 200m (357m dpl) terekam oleh alat pemantau gunung api dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 47 detik.
Sementara itu, tingkat aktivitas Level II (Waspada) dan mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Juni 2018 dan diikuti rangkaian erupsi pada periode September 2018 hingga Februari 2019.
Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat laut, barat daya dan timur. Suhu udara sekitar 23.2 - 28°C. Gunung api tertutup Kabut 0-III.
Pada tanggal 14 Oktober 2019 terjadi erupsi yang terekam di seismogram dengan amplitudo 38 mm durasi sekitar 3 menit 43 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 KM dari kawah.
(mdk/cob)