Gunung Ibu Muntahkan Abu Vulkanik, Warga Diimbau Jauhi Radius Empat Kilometer dan Pakai Masker Keluar Rumah
Gunung Ibu sebelumnya berstatus siaga atau level III saat ini menyandang status awas atau level IV.
Gunung Ibu sebelumnya berstatus siaga atau level III saat ini menyandang status awas atau level IV.
Gunung Ibu Muntahkan Abu Vulkanik, Warga Diimbau Jauhi Radius Empat Kilometer dan Pakai Masker Keluar Rumah
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan peningkatan aktivitas Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara, dari sebelumnya siaga atau level III saat ini menyandang status awas atau level IV.
"Tingkat aktivitas Gunung Ibu dinaikkan dari siaga menjadi awas terhitung pada 16 Mei 2024, pukul 15.00 WIT," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (16/5).
Gunung Ibu Meletus
Pada 1 sampai 16 Mei 2024, Badan Geologi mengungkapkan bahwa aktivitas erupsi menghasilkan awan abu vulkanik yang cenderung lebih tinggi dari biasanya.
Pada 11 Mei 2024 pukul 00.24 WIT terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi teramati sekitar 4.000 meter di atas puncak berwarna kelabu, dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan barat laut.
Letusan itu juga menghasilkan lontaran batu pijar dan suara dentuman serta gemuruh terdengar hingga ke pos pengamatan Gunung Ibu.
Pada 12 Mei 2024 pukul 00:58 WIT terjadi erupsi yang terekam dengan durasi 3 menit 20 detik. Namun, tinggi kolom erupsi saat itu tidak teramati.
Kemudian pada 13 Mei 2024 pukul 09.12 WIT terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi teramati sekitar 5.000 meter di atas puncak, berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
Suara dentuman dan gemuruh kembali terdengar hingga ke pos pengamatan Gunung Ibu.
Lalu pada 14 Mei 2024 pukul 09:12 WIT terjadi erupsi yang terekam dengan durasi 3 menit 51 detik, dan tinggi kolom erupsi tidak teramati.
Kemudian pada 15 Mei 2024 pukul 13.54 WIT terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi teramati sekitar 5.000 meter di atas puncak, berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat, dan suara gemuruh terdengar hingga ke pos pengamatan Gunung Ibu.
Selanjutnya pula pada 16 Mei 2024 pukul 09.58 WIT terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi teramati sekitar 5.000 meter di atas puncak, berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut, dan suara gemuruh terdengar hingga ke pos pengamatan Gunung Ibu.
"Tingkat aktivitas Gunung Ibu akan ditinjau kembali jika terdapat perubahan visual dan kegempaan yang signifikan," kata Wafid, demikian dikutip Antara.
Imbauan untuk Warga
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga merekomendasikan masyarakat agar menjauhi Gunung Ibu seiring dengan peningkatan status gunung api tersebut menjadi Awas.
"Masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Gunung Ibu di dalam radius empat kilometer dan sektoral tujuh kilometer dari arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif," kata Wafid.
Warga Aktivitas di Luar Rumah Pakai Masker
Wafid menyarankan masyarakat yang beraktivitas di luar rumah untuk memakai masker dan kacamata bila terjadi hujan abu agar tidak mengganggu sistem pernafasan.
Potensi banjir lahar di sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Ibu perlu diwaspadai oleh masyarakat, kata dia, terutama saat terjadi hujan lebat di bagian puncak.