Gus Ipul rencanakan tambah anggaran Madin Jatim
Calon Gubernur Jawa Timur (Jatim) Saifullah Yusuf memastikan akan menambah anggaran untuk madrasah diniah (Madin). Tambahan anggaran ini bertujuan untuk kesejahteraan siswa dan guru
Calon Gubernur Jawa Timur (Jatim) Saifullah Yusuf memastikan akan menambah anggaran untuk madrasah diniah (Madin). Tambahan anggaran ini bertujuan untuk kesejahteraan siswa dan guru.
"Selama ini kita (Soekarwo, Gubernur Jatim dan Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jatim) telah mencairkan ratusan miliar untuk madrasah diniah. Jumlah itu akan kita tambah,"kata Calon Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, Jumat (26/1).
-
Kapan Yusuf mulai beternak itik? Ahmad Yusuf (22) sudah mulai beternak itik sejak usianya masih 15 tahun.
-
Apa yang akan dilakukan Khofifah di Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Apa yang dilakukan Yusuf bersama Ikram Rosadi? Sejak datang ke klinik, Yusuf seakan tak terpisahkan dengan sang ayah sambung yang menyemangatinya sebelum disunat.
-
Kapan Khofifah memutuskan untuk ikut Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Siapa saja yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? PAN, Gerindra, Golkar, dan Demokrat menyatakan kesiapannya untuk mendukung Khofifah di Pilgub Jatim.
-
Siapa yang menepis isu Cak Imin maju di Pilkada Jatim? Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid menepis isu calon wakil presiden nomor urut 1 yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan maju pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2024. "Gus Muhaimin tidak mungkin, ngapain (maju Pilkada Jatim)," ujar Jazilul di Jakarta, Sabtu (6/4). Ia menegaskan sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai Cak Imin (sapaan akrab Muhaimin Iskandar) akan maju pada Pilkada Jatim.
Gus Ipul panggilan Saifullah Yusuf mengatakan, jika dilihat dari nominal yang telah dicairkan, jumlah tersebut terasa sangat besar. Namun setelah anggaran tersebut didistribusikan ke madin, jumlah tersebut menjadi sangat kecil. Kondisi ini dipengaruhi dengan jumlah madin di Jatim yang sangat banyak.
Saat ini, semenjak Gus Ipul mendampingi Pakde Karwo (Gubernur Jatim Soekarwo), dana untuk kesejahteraan madin cukup banyak. Setiap siswa madin yang melanjutkan sekolah di Ula, mereka mendapatkan uang sebesar Rp 15.000, sementara wustho sebesar Rp 20.000, dan guru mendapatkan kesejahteraan sebesar Rp 300.000. "Dana ini sudah cair meskipun kadang-kadang telat,"ujarnya.
Meski demikian, upaya untuk memperhatikan siswa dan guru madrasah diniyah sangat besar. Namun pemprov belum bisa menyasar seluruh madin, karena jumlah siswa ula, wustho, dan gurunya madin sangat besar. Diperkirakan jumlah madin di Jatim mencapai 800.000 sekolahan.
Gus Ipul ingin Jatim memiliki pendidikan agama lebih kuat dibandingkan umum. Ia membebaskan siswa melanjutkan sekolah di SMP, SMA, atau SMK. Tetapi pendidikan agama siswa tersebut harus dikuatkan. Hal ini akan berpengaruh dengan kelakuan dari siswa saat menginjak dewasa.
"Ini juga pesan kiai sepuh supaya menjaga pendidikan agama. Kiai sepuh ingin pendidikan agama diperkuat," kata dia.
Wakil Gubernur Jatim ini mengakui, dulu sudah ada nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani antara KH Wachid Hasyim. Kesepahaman itu berisikan pemerintah akan memasukan madin sebagai pendidikan dasar formal, bukan non formal. Namun, kesepahaman tersebut tidak dijalankan tanpa ada alasan yang jelas.
Hal itulah yang diinginkan kiai sepuh Jatim, supaya madin benar-benar dibangun. Kiai, lanjut Gus Ipul, tidak hanya memikirkan pondoknya. Justru mereka (kiai) menginginkan siswa dan guru madin mendapatkan perhatian.
"Kiai itu tidak minta apa-apa. Justru yang diperhatikan madin dan gurunya,"katanya.
(mdk/paw)