Habisi pacar karena diputusin, Firman sempat coba bunuh diri
"Sang pelaku menghabisi korban karena merasa dia hanya dimanfaatkan untuk mendapatkan uang," kata Kompol Wahyu.
Pelarian Firman Bhakti Hasibuan alias Firman (21) dari kejaran polisi hanya berlangsung dalam hitungan jam. Tersangka pembunuh pacarnya, Dina Nurdiana (18), siswi SMK di Jalan Bersama, Medan, ini diringkus petugas di kawasan Sibiru-biru, Deli Serdang.
"Kita menangkapnya di salah satu penginapan sekitar pukul 04.30 pagi tadi," kata Kompol Wahyu Istanto Bram, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Medan, Minggu (8/3) sore.
Penangkapan Firman berawal dari informasi yang diperoleh polisi mengenai arah kabur laki-laki itu. Polisi juga mendapat laporan dari warga Sibiru-biru mengenai adanya orang mencurigakan sedang menginap di sana.
Saat ditangkap, Firman sempat mencoba bunuh diri. Dia menggantung dirinya dengan tali rafia. Namun gagal, karena tali itu putus.
Firman kemudian digelandang petugas ke Mapolresta Medan. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan polisi, pembunuhan itu berlatar persoalan asmara.
"Sang pelaku menghabisi korban karena merasa dia hanya dimanfaatkan untuk mendapatkan uang dan untuk bantu-bantu di rumah korban," jelas Wahyu.
Saat kejadian itu, Sabtu (7/3) malam sekitar pukul 19.30 WIB, dua teman Dina sedang berada di rumah. Satu orang laki-laki dan seorang perempuan.
Di hadapan temannya, Dina disebutkan malu mengakui Firman adalah pacarnya. Laki-laki itu pun menganggap Dina selingkuh dan menggoda laki-laki lain. Keduanya sempat bertengkar.
"Akhirnya muncul kata-kata korban bahwa dia lebih baik mati saja daripada bersama pelaku. Maksudnya dia memutuskan hubungan cintanya. Karena emosi, tersangka ke dapur dan mengambil parang. Dia kemudian bertanya, 'Benar itu maumu?' Korban kembali mengiyakan, tersangka langsung membacok punggung korban sampai roboh," sambung Wahyu.
Setelah membacok Dina di ruang tamu, Firman sempat ke ruang tengah. Namun, karena masih emosi, dia kembali membacok korban di bagian leher, sehingga pacarnya itu tewas.
Sedikitnya terdapat 5 luka bacokan di tubuh Dina. Tiga liang di punggung, 1 di leher, dan 1 di bagian tangan.
Setelah membantai Dina, Firman melarikan diri. Namun pelariannya tidak berlangsung lama. Dia berhasil diringkus dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Tersangka kita jerat dengan pasal pembunuhan berencana, karena dia sempat ke dapur untuk mengambil parang. Itu dianggap merencanakan, tidak seketika. Dia tidak sedang memegang parang, namun dia mendatangi dapur," sebut Wahyu.
Seperti diberitakan pembunuhan sadis di malam Minggu terjadi di Jalan Bersama Medan, Sabtu (7/3) malam. Seorang pemuda mengamuk dan membacoki pacarnya hingga tewas.
Korban pembunuhan itu bernama Dina Nurdiana (18), siswi kelas XII SMK Teladan, Medan. Sang pacar, Firman, ditengarai sebagai pelaku pembunuhan itu. Pria yang menumpang di rumah korban beberapa bulan belakangan ini kabur setelah melakukan tindak pidana pembunuhan itu.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.