Hadapi Krisis Pangan, Dekranasda NTT Produksi Mi Instan Berbahan Singkong
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Nusa Tenggara Timur (NTT) membuat inovasi untuk menghadapi ancaman krisis pangan. Mereka memproduksi mi instan berbahan singkong dan daun kelor.
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Nusa Tenggara Timur (NTT) membuat inovasi untuk menghadapi ancaman krisis pangan. Mereka memproduksi mi instan berbahan singkong dan daun kelor.
Mi instan yang diproduksi terdiri dari dua varian, yakni goreng dan kuah. Produk ini resmi diluncurkan kepada ke publik, Jumat (30/12).
-
Apa yang dirayakan Indah Permatasari dan Arie Kriting? Indah Permatasari dan Arie Kriting merayakan ulang tahun putra tunggal mereka yang lahir pada tanggal 1 September 2022.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Siapa istri Randy Pangalila? Istri Randy Pangalila adalah seorang wanita bule asal Kanada yang dinikahinya pada tahun 2019.
-
Kapan Indah Permatasari dan Arie Kriting menikah? Setelah sah menjadi pasangan suami istri dengan Arie Kriting pada tahun 2021, Indah Permatasari kini telah menjadi seorang ibu.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat menjelaskan, Presiden Joko Widodo dalam setiap kesempatan selalu mengingatkan seluruh lapisan masyarakat, untuk mempersiapkan diri menghadapi resesi di seluruh dunia yang diprediksi terjadi pada 2024. Salah satu yang harus dilakukan adalah penguatan ketahanan pangan dalam negeri.
"Kita sering mendengar Pak Jokowi selalu bilang tahun depan itu tahun gelap dunia dalam arti ekonomi. Akibat covid dan perang antara Rusia dan Ukraina, membuat banyak negara di dunia mengantre di Bank Dunia untuk mendapatkan bantuan dana," katanya.
Menurut Julie Sutrisno Laiskodat, inovasi baru harus dipikirkan dari sekarang untuk segera dilakukan, sehingga tidak tergantung dengan produk luar, misalnya mi instan berbahan baku gandum.
"Jika banyak negara yang bangkrut apa dampaknya terhadap Indonesia, khususnya NTT, jangan sampai produk yang biasa kita andalkan tiba-tiba hilang, seperti mi instan. Produk mi instan selama ini kan lebih banyak dari gandum, gandum datang dari Ukraina dan saat ini Ukraina dilanda peperangan," jelasnya.
Berkat tangan dingin istri Wakil Gubernur NTT Maria Fransiska Nae Soi, Dekranasda NTT memproduksi mi instan berbahan dasar singkong dan daun kelor yang dilabeli nama "Be Pung Mie - Asli Orang NTT Pung". Beragam rasa ditawarkan dalam mi instan ini, ada rasa mi goreng spesial, mi kuah kari, original kuah soto, dan original ayam bawang.
"Beliau ini membina UMKM jadi banyak produk-produk yang beliau tangani, salah satunya mi instan ini. Empat jenis mi instan ini bahan dasarnya ubi kayu atau singkong dan dari kelor," imbuh Julie Sutrisno Laiskodat.
Wakil Ketua Dekranasda NTT Maria Fransiska Nae Soi menambahkan, bumbu mi instan, seperti kecap dibuat bukan dari kedelai, tetapi gula pohon lontar. Mi instan ini bisa juga digunakan untuk pemberian makanan tambahan (PMT) di posyandu, serta mencegah stunting.
"Seratus persen organik dan seratus persen asli NTT. Kita harus berinovasi sesuai arahan pak gubernur tentang NTT provinsi kelor. Dengan diproduksinya mi instan berbahan dasar lokal ini bisa membantu petani singkong maupun kelor di NTT," ucapnya.
Mie instan "Beta Pung Mie" untuk sementara bisa didapatkan di Toko Dekranasda NTT di Jalan Moch Hatta, Kelurahan Oetete, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Harganya Rp8.000 per bungkus.
(mdk/yan)