Hadir di Manado, transportasi online ini bikin resah ojek pangkalan
Pemerintah diharap dapat mengambil langkah tegas terkait dengan hadirnya ojek online di kota Manado.
Kehadiran GO-JEK di Manado, Sulawes Utara, membuat resah para tukang ojek pangkalan. Kedatangan mereka dianggap membuat penghasilan ojek pangkalan menurun.
Marlon Kantilahe (46), salah seorang tukang ojek pangkalan di kawasan SPBU Kairagi, mengaku khawatir dengan beroperasinya ojek daring ini. Penghasilan dia terasa semakin minim setiap harinya. "Kalau harus jujur, kami sebenarnya menolak karena dengan hadirnya GO-JEK penghasilan kami semakin berkurang," ungkap Marlon, Jumat (16/9).
Selama lebih kurang empat tahun, profesi sebagai tukang ojek ini menjadikan pekerjaan utamanya. Penghasilannya digunakan untuk biaya hidup sehari-hari dan keperluan sekolah anak.
"Anak saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar, sementara istri saya tak punya penghasilan selain hanya sebagai ibu rumah tangga. Jadi, kalau penghasilan saya berkurang akan berdampak sangat besar pada kehidupan keluarga kami," imbuhnya.
Dirinya berharap pemerintah dapat mengambil langkah tegas terkait dengan hadirnya ojek online di kota Manado. Sebab, beroperasinya ojek online dengan seragam khas hijau ini, dikatakan dia, belum memiliki izin operasi.
Sejauh ini, GO-JEK di Manado hadir dengan tiga layanan utama, yakni GoRide untuk mengantar penumpang ojek ke tujuan tertentu, GoSend yang melayani antar barang, dan GoMart untuk belanja kebutuhan sehari-hari.