Hakim MK Tanya Apa Pembagian Bansos Harus Koordinasi? Ini Penjelasan Menteri Jokowi
Empat Menteri Jokowi hadir sebagai saksi dalam sidang MK
Empat Menteri Jokowi hadir sebagai saksi dalam sidang MK
- Hakim MK Tanya Pembagian Bansos Selama kampanye, Menko PMK: Kami Pastikan Mengemban Amanah
- 4 Menteri Jokowi Tak Disumpah Sebelum Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres, Ini Penjelasan Hakim MK
- Hakim MK Arief Hidayat: Pilpres 2024 Paling Hiruk Pikuk, Ada Pelanggaran Etik hingga Isu Cawe-Cawe Presiden
- Hakim MK Ungkap Alasan Tak Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres 2024
Hakim MK Tanya Apa Pembagian Bansos Harus Koordinasi? Ini Penjelasan Menteri Jokowi
Empat Menteri Jokowi hadir sebagai saksi dalam sidang sengketa perselishan Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (5/4).
Empat menteri tersebut diminta penjelasan tentang penyaluran Bansos, khususnya pencairan periode Januari-Februari tahun 2024.
Kubu Anies-Cak Imin dan Kubu Ganjar-Mahfud mempersoalkan penyaluran bansos dalam periode tersebut. Sebab, dianggap sebagai upaya pemenangan Prabowo-Gibran.
Hakim Konstitusi Suhartoyo mempertanyakan apakah penyaluran bansos perlu kordinasi antar kementerian. Menko PMK, Muhadjir Effendy langsung memberikan penjelasan.
Muhadjir mengatakan, bantuan harus dilakukan secara simultan. Bukan hanya dilakukan pada periode Januari-Februari 2024 saja.
Muhadjir menjelaskan, terutama untuk 5 juta rakyat Indonesia yang masuk ke dalam kategori miskin ekstrem.
“PKH diberikan untuk keluarga miskin tapi dengan kriteria tertentu. Misalnya ibu hamil dan menyusui, difabel, lansia jadi kalau nanti keluarga miskin itu salah satunya memenuhi kriteria ini dia juga dapat PKH,” kata Muhadjir di sidang MK.
Kemudian, keluarga tersebut juga dapat BLT Bansos makanan dari Kemensos.
Keluarga miskin ekstrem itu juga bisa mendapat bantuan beras pangan dari el nino.
“Sehingga kita harapkan yang miskin ekstrem dengan bantuan semua itu dapat terangkat menjadi di atas garis kemiskinan,” tegas Muhadjir.
“Jadi bisa simultan?” tanya Suhartoyo.
“Betul,” ujar Muhadjir.
Senada, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengatakan, untuk tahun 2023 bantuan El Nino ada dalam bentuk beras disalurkan Bappanas.
Lalu, ada juga BLT dalam bentuk cash. Itu disalurkan Kemensos.
“Jadi kita beri tambahan di tengah anggaran tahun 2023 dan sudah dapat persetujuan juga. Namun dalam mekanisme anggaran dalam cadangan bendahara negara bisa digunakan jika negara situasi ekonomi dibutuhkan suatu tambahan,” ujar Sri.
Sri juga mengatakan, pada tahun 2024, sudah diekseskusi adalah bantuan pangan yang ada di bappanas itu 10kg untuk 6 bulan.
“Lalu BLT El Nino 2024 belum diesksekusi atau menjadi mitigasi risiko pangan,” kata Sri Mulyani.