Halal bihalal jadi kampanye, cawali Semarang bagi-bagi HP dan TV LED
Sigit yakin akan meraih kemenangan mutlak sampai 90 persen suara di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
Pasangan Sigit Ibnugroho dan Agus Sutyoso menggelar halal bihalal untuk memperkenalkan dirinya sebagai calon wali kota Semarang kepada masyarakat. Namun, sosialisasi itu menjurus kepada kampanye.
Padahal, masa kampanye untuk pilkada masih beberapa bulan lagi. Dalam kesempatan tersebut, Sigit menyampaikan beberapa visi misinya jika terpilih menjadi wali kota.
"Program kerja dan rencana strategis yang ada dalam visi misi saya jelaskan. Kemudian saya juga mengajak warga Semarang tentukan pilihan dengan berpikir cerdas. Apalagi, visi misi yang kami tulis di situ realistis. Itu juga sudah dikonsultasikan dengan tim ahli. Mana yang bisa dan tidak bisa. Semua itu soal inovasi. Di kota lain bisa dilakukan kenapa di sini tidak," kata Sigit di Balai Pertemuan Rukun Warga (RW), Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (7/8).
Dalam visi misi pencalonannya, Sigit akan melakukan perubahan dan program kerja di antaranya; perbaikan birokrasi, pembangunan infrastruktur yang terintegrasi. Terutama terintegrasi dengan problem di Kota Semarang, yaitu banjir dan rob.
"Delapan misi, birokrasi bersih berwibawa dan akuntable, infrastruktur terintegrasi transportasi, pengendalian banjir dan pembangunan yang berkelanjutan tidak bongkar pasang lagi seperti yang sekarang ini. Ketiga pendidikan alokasi 20 persen akan direalisasi para pegawai birokrasi tidak boleh lakukan pungutan apapun," ungkapnya.
Selain delapan item visi misi, Sigit juga akan melakukan kebijakan program pemeliharaan Semarang bagian bawah yang rentan dengan persoalan rob dan banjir. Caranya, memberikan izin secara selektif untuk pembangunan perumahan di Semarang atas. Sebab, Semarang bagian atas adalah lokasi hijau yang diharapkan dipertahankan keberadaannya.
Dengan visi misi tersebut, Sigit yakin akan meraih kemenangan mutlak sampai 90 persen suara di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
"Saya yakin. Bisa menang dengan perolehan suara 90 persen. Tapi di TPS sini nanti loh. Saya juga yakin, untuk Kota Semarang pemilihnya sudah cerdas dan berpendidikan. Semarang kota cerdas tidak bisa diarahkan pemilihnya. Visi misi kami keunggulan kami. Kami tawarkan program kerja. Kami tawarkan karena kami mau melakukan," ungkapnya.
Dalam acara halal bihalal tersebut, Sigit juga membagi-bagikan doorprice berupa handphone bermerk Advance dan Evercoss dari tempatnya bekerja. Namun, dia mengakui bahwa dirinya tetap membeli handphone-handphone itu meski dengan harga diskon hingga 75 persen.
"HP-nya saya ambil dari pabrik saya sendiri. Meski begitu, saya tetap beli HP itu loh mas. Ada tapinya, saya beli loh mas meski begitu walau dengan harga diskon 75 persen. Ada catatannya loh mas," pungkasnya.
Selain handphone, disediakan juga doorprice berupa televisi (TV) LED atau layar datar yang dibagikan kepada warga. Sigit yakin dengan kondisi masyarakat Kota Semarang yang terdidik dan cerdas maka pilkada serentak pada 9 Desember nanti akan berjalan dengan maksimal pemilihnya.
"Saya bicara secara keseluruhan. Di beberapa lokasi ada warga yang pragmatis. Dari 1,7 juta total penduduk Kota Semarang, 80 persennya masyarakat terdidik. Dari 1,2 juta pemilih sebanyak 80 persen terdidik dan berpendidikan. Kampanye kami adalah pencerahan, edukasi kami berharap peran serta aktif terhadap pilkada meningkat," paparnya.