Politisi PDIP sebut polemik kasus Ahok dipolitisir
Politisi PDI Perjuangan, Hamka Haq menyebut kasus dugaan penistaan agama Gubernur non-aktif DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah dipolitisir pihak tertentu. Hamka melihat reaksi Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam perkara tersebut.
Politisi PDI Perjuangan, Hamka Haq menyebut kasus dugaan penistaan agama Gubernur non-aktif DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah dipolitisir pihak tertentu. Hamka melihat reaksi Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam perkara tersebut.
Hamka menganalisa ketua MUI saat ini adalah mantan anggota pertimbangan presiden era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Lalu, juru bicara (jubir) MUI sekarang dari PPP.
-
Kenapa Ahok menahan Yosafat saat meniup lilin? Ahok lalu menahan Yosafat agar tidak ikut meniup lilin pada ulang tahun adiknya.
-
Siapa Nurul Hikmah? Pada Rabu (24/7) lalu, sebanyak 991 mahasiswa program pascasarjana UGM menjalani upacara wisuda. Di antara mereka ada Nurul Hikmah (25). Dia berhasil lulus dari Program Studi Magister Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi UGM, dengan IPK sempurna 4.00.
-
Kapan Kiai Sya'roni hafal Al-Qur'an? Kiai Sya'roni Ahmadi asal Kudus, Jawa Tengah dikenal alim sejak belia. Pada usia 11 tahun, ia hafal Kitab Alfiyah Ibnu Malik. Kemudian, pada usia 14 tahun, ia yang saat itu sudah yatim piatu hafal Al-Qur'an.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Bagaimana napi di Lapas Kelas IA Malang belajar membaca Alquran? Tadarus Alquran di Lapas Kelas IA Malang "Pagi itu pondok pesantren, setelah selesai dilanjutkan pembacaan tadarus Alquran. Banyak yang saya dapatkan, saya dulu tidak dapat membaca Alquran, sekarang lancar membaca Alquran."
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
Menurut Hamka, jika tuntutan MUI terkait penistaan agama oleh Ahok murni memperjuangkan harkat dan martabat Islam seharusnya diselesaikan secara Islami. Hamka berpendapat, dalam Alquran sendiri sudah termaktub solusi ketika dihadapkan dengan penista Islam.
"Kalau memang dia persoalkan agama, saya mau memperlihatkan ada dua cara menyelesaikannya," ujar Guru Besar Ilmu Tafsir UIN Alauddin, Makassar dan Baitul Muslimin itu.
Hamka sampaikan ini dalam diskusi dengan topik 'Ahok dan Tuduhan Penodaan Agama: Kasus Agama Apa Politik?' di Rumah Lembang, Jalan Lembang No 25-27, Jakarta Pusat, Selasa (15/11).
Pertama, terdapat dalam Surah An-Nisa ayat 104, berbunyi, 'Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana'.
"Kalau begitu boikot saja, jangan pilih dia (Ahok). Bukan demo ke sana kemari," kata dia.
Selain dalam Surah An-Nisa, ada juga dalam Surah Al-An'am ayat 68. Ayat tersebut berbunyi, 'Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)'. Jika berpacu pada Surah Al-An'am ayat 68, umat Islam seharusnya menghindari Ahok.
"Jadi hindari saja, kalau mau pendekatan agama secara murni. Jadi tidak ada masalah apalagi sebelum terbukti bersalah, dia (Ahok) sudah minta maaf. Agama suka santun, damai penuh kasih sayang. Ya sudah kalau sudah minta maaf. Selesai. Kalau benci, itu bukan murni agama tapi politik," papar Hamka.
"Jadi bisa kita sebutkan ini murni politik karena sudah menyalahi perintah Al-Quran dalam penyelesaiannya," tandas dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menggelar jumpa pers di Cikeas, Bogor, Rabu (2/11). SBY geram dikaitkan dengan kasus Ahok. Dia juga tak terima dituduh sebagai dalang rencana aksi demonstrasi pada 4 November kepada Ahok.
"Kalau dikaitkan dengan situasi sekarang kalau ada info analisis intelijen seperti itu saya kira berbahaya, menuduh orang, kelompok, partai politik melakukan itu, itu fitnah, fitnah lebih kejam dibanding pembunuhan," kata SBY dengan ekspresi wajah marah.
Baca juga:
Jokowi soal gelar perkara Ahok: Saya percaya Polri
Ini alasan Menag dan kementeriannya enggan jadi ahli di kasus Ahok
Yakin tak jadi tersangka, Ahok bilang 'saya tidak ada niat kok'
Ketua PB HMI akhirnya penuhi panggilan Polda Metro Jaya
Ahok soal hasil gelar perkara: Dua hari lagi, kita tunggu saja
Habib Rizieq soal gelar perkara: Kondusif, enggak ada banting kursi
Kasus Ahok, hukum dan demokrasi harus saling menguatkan