Hampir 5 jam, Sutan dicecar soal anggaran di ESDM
Sutan dipanggil KPK sebagai saksi untuk Sekjen ESDM Waryono Karno.
Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana merampungkan pemeriksaannya dalam kasus dugaan suap di Kementerian ESDM di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta. Selama hampir 5 jam lebih, politisi Partai Demokrat itu mengaku dicecar terkait pembahasan anggaran di Kementerian ESDM.
"Saya dipanggil sebagai saksinya Pak WK (Sekjen ESDM Waryono Karno). Enggak jauh berbeda seperti yang kemarin, lebih banyak membahas tentang pembahasan anggaran di ESDM," ujar Sutan, keluar pukul 15.00 WIB, Kamis (23/1).
Sutan mengatakan, penyidik banyak menanyakan hal itu kepadanya, selaku Ketua Komisi VII di DPR bidang minyak, bumi dan gas. Setiap keputusan, lanjut Sutan, pasti memerlukan tanda tangannya. Untuk itulah, menurut Sutan, penyidik ingin mengonfirmasi hal tersebut.
"Jadi yang masalah-masalah anggaran semua, itu yang dipertanyakan," ujarnya.
Terkait pemberian THR dari Rudi Rubiandini, Sutan mengaku tidak ada hal semacam itu. "Enggak, enggak ada," bantahnya.
Saat ditanya apakah siap untuk disumpah pocong atas kesaksiannya, Sutan malah berkelakar. Sutan menyudahi, dan masuk ke dalam mobil Alphard hitam bernopol B 1957 SB.
"Ah, kau ada-ada saja. Udah, udah," singkatnya.
Sebelumnya, kediaman dan ruang kerja Sutan di DPR digeledah penyidik KPK. Diduga, penyidik mengendus jejak tersangka di ruangan dan rumah Sutan.
Dalam BAP tersangka Deviardi, Sutan disebut bertemu Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini untuk meminta uang tunjangan hari raya. Rudi pun kemudian memberi uang untuk Sutan dan anggota Komisi VII DPR, yang diserahkan melalui Tri Yulianto.
Kemudian, berdasarkan Informasi yang dihimpun, duit dari Tri kemudian dibagikan Sutan kepada anggota Fraksi Demokrat di Komisi VII di sebuah restoran di pusat perbelanjaan di kawasan Senayan, Jakarta Selatan.