Harga anjlok Rp 200/kg, petani Cirebon timbun garam di pinggir jalan
Pasokan yang melimpah dan masuknya garam impor membuat permintaan minim dan harga terus turun.
Petani garam Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengeluhkan harga yang semakin anjlok hingga menyentuh Rp 200 per kilogram. Untuk meminimalisasi kerugian, petani memilih menimbun garam di tambak dan pinggir jalan.
Seorang petani garam Taryudi, mengaku untuk penurunan harga garam pada tahun ini sangat merugikan.
"Dalam satu minggu ini saja sudah turun, kemarin per kilogramnya Rp 220 dan sekarang Rp 200," kata Taryudi seperti dikutip Antara, Sabtu (5/12).
Dia menjelaskan, tak mau semakin merugi, para petani garam lebih memilih menimbun hasil panen mereka di tambak dan pinggir jalan, mereka berharap harga garam bisa baik dalam musim hujan kali ini.
Penurunan harga garam pada musim panen tahun ini terus terjadi yang semula harga per kilogram Rp 600 rupiah sekarang sudah menyentuh angka Rp 200 rupiah.
Sementara itu pengepul garam Warto menuturkan, untuk musim panen kali ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya karena sekarang ini garam melimpah dan permintaan berkurang itu juga disebabkan adanya garam impor yang masuk.
"Sekarang ini para petani panennya melimpah dan kami untuk menjualnya sulit karena permintaan sekarang menurun drastis," ujarnya.
Warto juga mengaku terpaksa menimbun garam yang dibeli dari petani, tujuannya mengharap ketika musim hujan datang harga garam bisa naik dan stabil. Menurutnya harga garam memang tidak menentu apalagi setelah banyaknya garam impor dan permintaan pun tidak seperti dulu.
"Dulu saya bisa mengirim garam ke luar pulau Jawa sampai 200 ton per bulan. Sekarang sudah tidak pernah ngirim lagi, paling saya kirim ke daerah Jawa Barat saja," tutur Warto.
Baca juga:
Menko Rizal instruksikan ahli membran tingkatkan kualitas garam
Emosi Menteri Susi soal impor garam, mendag juga kena semprot
Impor garam dipangkas separuh, KKP putar otak genjot produksi
DPR pesimistis target swasembada garam cepat tercapai
Dapat suntikan modal Rp 300 M, PT Garam siapkan 4 program andalan
-
Di daerah mana di Cirebon Sambal Asem punya cita rasa khas? Karakter sambalnya berbeda-beda di tiap daerah. Di Kecamatan Klangenan misalnya, karakter sambalnya lebih cair, namun kasar. Ini karena cabai serta rempah-rempahnya diulek tidak terlalu lembut.
-
Dimana pelabuhan Cirebon mendapatkan rempah seperti asam? Lalu, asam juga jadi rempah yang banyak tumbuh di Cirebon. Dari penuturan sejarah, terdapat daerah Karangasem yang berasal dari kata Karang (pekarangan) dan asem. Atau pekarangan (kebun) yang ditumbuhi pohon asem.
-
Kenapa Sambal Asem Cirebon diburu banyak orang? Di daerah asalnya, sambal asem selalu diburu oleh masyarakat karena kelezatannya. Saat dicicipi, cita rasa asam jawa, pedas cabai dan terasinya begitu nendang.
-
Apa yang menjadi salah satu ciri khas budaya di Kecamatan Gegesik, Cirebon? Masyarakat Cirebon mengenal Gegesik sebagai salah satu kecamatan yang terletak di sisi barat kota tersebut. Selain identik dengan kuliner Gayamnya, ternyata wilayah ini juga dikenal sebagai pelestari budaya lokal, salah satu yang unik adalah berburu tikus.
-
Apa saja isian khas Sambal Asem Cirebon yang membuat rasanya lebih gurih? Rasa gurih bisa muncul dari potongan gorengan, ditambah kuatnya terasi udang di sambal cabainya yang menggugah selera, lalu taburan tauge serta irisan timun melengkapi sajian yang terbilang langka ini.
-
Dari mana resep-resep camilan serba cabai garam ini didapatkan? Dilansir dari laman Fimela dan Liputan 6, berikut ini kumpulan resep camilan serba cabai garam pilihan yang bisa Anda praktikkan sendiri di rumah.