Harga turun, BBM tetap mahal dan langka di sejumlah daerah di Sumut
Pertamina beralasan kelangkaan karena terjadi peningkatan permintaan konsumen.
Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Solar bersubsidi seakan belum sepenuhnya dapat dinikmati warga Sumatera Utara. Apalagi BBM juga masih langka di sejumlah daerah.
Kelangkaan di antaranya terjadi di Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Batu Bara, dan Padang Sidimpuan. SPBU setempat menyatakan stok Premium dan Solar habis. Pengguna terpaksa membeli Pertamax yang harganya lebih mahal dan memang tidak mengalami penurunan harga.
"Kondisi ini terjadi sejak kemarin. Harga premium memang turun, tapi stoknya tidak ada di SPBU. Kami terpaksa pakai Pertamax," kata Charles Ritonga, seorang konsumen yang mengisi BBM di SPBU Jalan Serma Lian Kosong, Padang Sidimpuan, Rabu (6/1).
Meski demikian, Premium hanya langka di SPBU. Sementara pedagang eceran tetap banyak menjualnya.
"Harganya lebih mahal, sedikitnya selisih Rp 1.000 per liter dibandingkan harga di SPBU," kata Saut, pengguna jalan lainnya.
Sementara, di jalur menuju Kabupaten Karo, Solar juga sulit ditemukan. Kelangkaan dilaporkan mulai dari Pancur Batu hingga Sibolangit.
Padahal, pemerintah sudah menurunkan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar sejak Selasa (5/1). Premium turun dari harga Rp 7.300 menjadi Rp 6.950, dan solar turun dari Rp 6.700 menjadi Rp 5.750.
Dikonfirmasi terpisah, Pertamina beralasan lonjakan permintaan menjadi penyebab kondisi kelangkaan BBM bersubsidi itu. Area Manager Communication and Relations PT Pertamina Sumatera Bagian Utara, Fitri Erika, menyatakan hari ini mereka sudah menambah pasokan BBM ke SPBU hingga 40 persen di atas kebutuhan normal.
"Penambahan ini untuk memenuhi lonjakan permintaan konsumen," tulis Fitri dalam pesan singkat.
Fitri mengatakan, pasca-pemberlakuan harga baru pada 5 Januari 2016, memang terjadi peningkatan konsumsi BBM di Sumut. Konsumsi premium di Sumut normalnya 4.400 kiloliter. Pada 5 Januari lalu, Pertamina memasok 5.047 kiloliter atau naik 14 persen. Konsumsi solar juga meningkat 26 persen pada hari sama, yaitu 3.282 kiloliter. Konsumsi normal harian BBM jenis ini hanya 2.600 kiloliter.
"Saat ini ketersediaan stok di lima terminal BBM kita dalam jumlah yang sangat cukup. Stok premium hari ini 41.800 kiloliter dan solar 45.000 kiloliter," lanjut Erika.
Baca juga:
Banyak SPBU di sepanjang jalur Puncak kehabisan stok BBM
Masyarakat kesal stok BBM kosong sepanjang jalan Sumbar-Riau
Seperti Pertamina, SPBU asing turut turunkan harga bensinnya
Harga BBM subsidi turun, warga Bandarlampung sulit cari Premium
BBM turun, Organda Jabar serahkan tarif angkutan umum ke Pemprov
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Apa saja jenis BBM yang mengalami penurunan harga? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
-
Apa saja komponen dalam jual beli BBM? Dalam jual beli BBM, lanjutnya, terdapat tiga komponen, yaitu Pajak PPN, PBBKB, dan Iuran BPH Migas. Ketiga komponen tersebut merupakan kontribusi para pelaku usaha kepada negara atas hasil pengelolaan kekayaan negara.