Hari ini 10 ribu buruh perempuan di Purbalingga pakai kebaya
10 ribuan lebih buruh pabrik perempuan tersebut bekerja di perusahaan wig dan bulu mata palsu.
Peringatan Hari Kartini di seluruh Indonesia selalu disimbolkan dengan menggunakan pakaian tradisional kebaya di perkantoran atau beberapa tempat kerja lainnya. Di Purbalingga, Jawa Tengah, peringatan hari lahirnya Kartini juga dilakukan dengan mengenakan kebaya oleh sekitar 10 ribuan lebih buruh pabrik perempuan di perusahaan wig dan bulu mata palsu.
Acara buruh pabrik dalam peringatan Hari Kartini dengan mengenakan kebaya tersebut sedikitnya dilaksanakan di empat pabrik bulu mata terbesar di Purbalingga. Bupati Purbalingga, Tasdi mengatakan peringatan Kartini di Purbalingga dengan mengenakan kebaya tersebut dilakukan atas inisiatif pemkab.
"Kami kirimkan surat edaran kepada setiap perusahaan agar karyawannya mengenakan kebaya saat peringatan Hari Kartini," katanya usai apel Hari Kartini di Purbalingga, Kamis (21/4).
Dia mengemukakan, dengan peringatan Hari Kartini diharapkan semua kaum perempuan di Purbalingga bisa meneladani perjuangan pahlawan emansipasi di Indonesia tersebut.
"Kami berharap agar nilai perjuangan Kartini bisa selalu ada dalam setiap perempuan Purbalingga," jelasnya.
Penggunaan pakaian kebaya saat peringatan Hari Kartini di Purbalingga dicatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai yang terbanyak di Indonesia. Manager eksekutif MURI, Sri Widayati mengemukakan sedikitnya ada 10.696 buruh perempuan yang menggunakan kebaya saat peringatan Hari Kartini.
"Rekor ini memecahkan rekor sebelumnya, yakni penggunaan kebaya terbanyak yang diselenggarakan di Kalimantan pada tahun lalu yang diikuti lima ribu perempuan. Dengan demikian, ini menjadi rekor baru di Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, seorang buruh perempuan, Putri mengakui tidak keberatan dengan menggunakan kebaya saat bekerja di pabrik. Diakuinya, nilai perjuangan Kartini harus diteladani bagi seluruh perempuan di Indonesia.
"Kalau tidak ada Kartini, kaum perempuan di Indonesia tidak akan bisa seperti sekarang ini, memiliki kesetaraan yang sama dengan lelaki," jelasnya.