Harry Tanoe minta penegak hukum tegas tangani kasus bom bunuh diri
Ia mengatakan Indonesia terlalu luas sehingga sulit memantau pelaku aksi teror.
Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoe menilai, adanya aksi teror bom bunuh diri di Mapolres Surakarta, Jawa Tengah menunjukkan lemahnya penegakan hukum. Alhasil menyebabkan masih adanya aksi keji tersebut.
Selain itu, kawasan Indonesia yang luas menyulitkan dilakukannya pemantauan. Mengingat pembuatan bom rakitan memerlukan waktu yang lama. Sehingga diperlukan lokasi yang tersembunyi.
"Akar masalahnya adalah hukum harus ditegakkan. Indonesia terlalu luas. Membuat bom rakitan tidak mudah, mereka membuatnya di tempat tersebunyi. Indonesia harus tegas dalam mengusung Pancasila sebagai perilaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya di kediaman Abu Rizal Bakrie, Menteng, Jakarta, Rabu (6/7).
Bos MNC ini menilai, penegak hukum harus mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat. Mengingat saat ini umat muslim tengah merayakan Hari Raya Idul Fitri 1437 H.
"Aparat penegak hukum harus menyelesaikan masalah ini supaya masyarakat itu bisa aman, apalagi situasinya sedang Idul Fitri," ujarnya.