Hasil Rapid Test Positif Covid-19, 51 Tenaga Medis RSUD Kota Bogor Dikarantina
51 Tenaga kesehatan RSUD Kota Bogor dikarantina usai dinyatakan positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). 51 Tenaga kesehatan itu dinyatakan positif Covid-19 setelah mengikuti rapid test.
Pemerintah Kota Bogor melakukan rapid test Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) terhadap 800 tenaga medis. Hasil rapid test diketahui 51 tenaga medis positif Covid-19.
"Kita karantina di sebuah hotel di Bogor. Karena mereka yang positif akan kita lakukan tes PCR Swab dan diupayakan hari Jumat hasilnya sudah keluar," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Selasa (21/4).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Dedie menjelaskan, dari 51 tenaga kesehatan yang positif merupakan tenaga penunjang yang bertugas di luar pelayanan Covid-19. Dedie menduga, mereka terpapar dari Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Kalau hasil swab positif, analisanya, paparan bisa terjadi di saat melayani pasien-pasien OTG dirawat jalan, kamar operasi atau di luar ketika pulang," jelasnya.
Menurutnya, hal ini terjadi karena minimnya Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan. Namun, Pemkot Bogor masih terus berupaya memenuhi APD.
"APD masih terus diupayakan untuk pegawai non-medis di rumah sakit dan tenaga penunjang. Stok memang terbatas. Tapi kita terus upayakan. Karena kebutuhan kita untuk APD sehari bisa 112 buah," katanya.
Dedie juga menjelaskan bahwa sedang berkoordinasi untuk menghentikan sementara layanan rawat inap dan non Covid-19, agar ketersediaan petugas mencukupi.
Baca juga:
Hasil Rapid Test Positif, 31 WNA Jemaah di Tanjung Priok Dikirim ke Wisma Atlet
Jenguk Pasien Positif Virus Corona, 38 Warga di Sleman Jalani Rapid Test
8 Artis Ini Jalani Rapid Test Covid-19, Begini Hasilnya
Kimia Farma Impor 10.000 Box Rapid Test Covid-19 dari Belanda
62.100 Orang Lakukan Rapid Test di Jakarta, 2.248 Dinyatakan Positif Covid-19