Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Data 3 Januari 2024, kasus Covid-19 nasional meningkat 404.
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 meningkat setelah libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 pascalibur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 masih dalam level aman.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, WHO baru menyebut peningkatan kasus Covid-19 tak lagi aman jika terdapat 5.000 kasus per hari. Sementara data 3 Januari 2024, kasus Covid-19 meningkat 404.
"Peningkatan kasus ini masih dalam level aman dikarenakan secara nasional masih jauh di bawah standar WHO, minimal 5.000 kasus per hari,” kata Nadia ketika dikonfirmasi, Kamis (4/1).
“Tingkat kematian dan orang yang dirawat di rumah sakit juga masih rendah dan tidak ada tren peningkatan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Nadia mengungkapkan bahwa kasus Covid-19 akan kembali mengalami peningkatan karena puncak kasus yang belum tercapai, yaitu dua pekan pascahari raya.
"Adanya mobilisasi karena liburan Nataru dan arus balik, peningkatan kasus bisa terjadi karena puncak kasus memang belum tercapai, diperkirakan dua minggu ke depan masih akan ada peningkatan kasus," tambah Nadia.
Diberitakan sebelumnya, kasus Covid-19 di Depok meningkat hingga 200 persen.
Pada Rabu (3/1), tercatat ada 300 warga yang terpapar Covid dari sebelumnya 100 kasus.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, melonjaknya kasus Covid-19 mulai terjadi sejak akhir Desember 2023. Guna menangani lonjakan kasus Covid-19, Idris akan mengeluarkan surat edaran (SE).
“Terkait dengan SE yang saya akan buat karena peningkatan itu khusus minggu kemarin itu sangat signifikan lah dari 100 ke 300,”
katanya, Rabu (3/1).
merdeka.com
Namun, Idris menyebut, gejala yang dialami penderita tidak separah sebelumnya. Mereka pun menjalani isolasi mandiri di rumah.
“Rata-rata semuanya isolasi mandiri, memang gejalanya tidak separah dari yang sudah sudah,” tukasnya.