Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir
Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Kenaikan Covid-19 ini disebabkan oleh subvarian Omicron XBB 1.5.
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan, kenaikan Covid-19 ini disebabkan oleh subvarian Omicron XBB 1.5.
Subvarian itu juga menjadi penyebab peningkatan infeksi Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Oleh karena itu, Maxi meminta masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan.
"Pemerintah kembali mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) menyusul peningkatan kembali kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir," kata Maxi dalam keterangan tertulis, Kamis (7/12).
Selain varian XBB, Indonesia juga mendeteksi adanya subvarian Covid-19 yang baru, yaitu EG2 dan EG5.
Meski demikian, jumlah kasus positif Covid-19 masih jauh lebih rendah dibandingkan saat pandemi yang mencapai 50.000 sampai 400.000 kasus per minggu.
Secara rinci, berikut jumlah kasus positif Covid-19 dalam sepekan terakhir seperti yang dilansir dari laman resmi Kemenkes.
27 November
- Konfirmasi 19
- Sembuh 8
- Meninggal 0
28 November
- Konfirmasi 43
- Sembuh 13
- Meninggal 0
29 November
- Konfirmasi 29
- Sembuh 1
- Meninggal 0
30 November
- Konfirmasi 34
- Sembuh 8
- Meninggal 0
1 Desember
- Konfirmasi 49
- Sembuh 6
- Meninggal 0
2 Desember
- Konfirmasi 41
- Sembuh 0
- Meninggal 0
3 Desember
- Konfirmasi 32
- Sembuh 2
- Meninggal 0
Pakar Minta Waspada
Pakar Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia masih perlu diwaspadai. Meskipun secara global kasus Covid-19 menurun.
"Memang jelas kita perlu waspada, tetapi di saat yang sama maka analisa ilmiah perlu dilakukan secara mendalam. Jangan cepat mengambil kesimpulan berdasar data dan informasi yang belum memadai,"
kata Tjandra, Kamis (7/12).
merdeka.com
Dia mengatakan, angka kasus Covid-19 secara global sedang menunjukkan penurunan, sesuai dengan publikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per akhir November 2023.
Publikasi itu membandingkan data laju kasus per 28 Oktober hingga 19 November 2023 dengan 28 hari sebelumnya. Terlihat ada penurunan kasus 13 persen dan angka kematian menurun 72 persen.
Sementara, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Erlina mengatakan, terjadi peningkatan kasus Covid-19 di 104 negara dengan varian EG.5, HK.3 dan BA.2.86, antara lain di Singapura dan Malaysia.
“Kami dari PB IDI mengimbau mulailah kembali saat ini memakai masker bila bergejala batuk, pilek, bersin," kata Erlina, Rabu (6/12).