Kasus Covid-19 Naik Lagi, Apa yang Terjadi?
Sejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Penyebaran diperkirakan akan bertambah seiring mobilitas tinggi jelang libur pergantian tahun.
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Apa yang Terjadi?
Sejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023. Penyebaran diperkirakan akan bertambah seiring mobilitas tinggi jelang libur pergantian tahun.
Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan, pada periode 19-25 November 2023, kasus Covid-19 meningkat dua kali lipat sebanyak 22.094 kasus dari sebelumnya 12-18 November sebanyak 10.726 kasus. Varian virus Covid-19 di Singapura yang dominan saat ini adalah EG.5 dan sub-garis keturunannya yakni HK.3. Sekitar 70 persen kasus COVID-19 di negara itu disebabkan oleh varian tersebut.
Banyak faktor diduga menjadi penyebab kenaikan kasus infeksi virus Corona di Singapura. Salah satunya adalah menurunnya kekebalan penduduk. Meski begitu, Kemenkes Singapura menyebut belum ada indikasi subvarian utama Covid-19 lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar.
Seperti diketahui, pada 5 Mei 2023, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mencabut status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) untuk Covid-19 atau status pandemi.
Sementara di Malaysia, Kemenkes Malaysia menyebut telah terjadi peningkatan kasus hingga 57,3 persen. Kasus mingguan yang terdeteksi melampaui seribu kasus setiap minggu sejak pekan epidemiologi ke-41 hingga ke-47. Kenaikan berkisar antara 7,1-57,3 persen, kata Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr. Muhammad Radzi Abu Hassan.
Di menambahkan, total ada sebanyak 28.102 kasus kumulatif Covid-19 yang dapat dikategorikan sebagai variants of concern (VoC) sebanyak 27.297 kasus dan variants of interest (VoI).
Lonjakan kasus Covid-19 di Singapura dan Malaysia ini sejalan dengan peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan di beberapa negara, seperti China. WHO menjelaskan, saat ini terjadi peningkatan kasus infeksi pernapasan influenza, Mycoplasma Pneumonia, dan Respiratory Syncytial Virus (RSV).
Varian Baru
Mengapa penularan Covid-19 kembali meningkat termasuk di Indonesia, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, fenomena yang terjadi saat ini disebabkan oleh varian baru.
Dua varian baru yang saat ini paling banyak menyebar di Indonesia adalah varian Eris atau EG.5 dan EG.2. Berdasarkan pantauan Kemenkes dari laporan kasus yang masuk, dari rata-rata 10-20 kasus per pekan, pada awal Desember tercatat lonjakan kasus mencapai 267 kasus dalam sepekan.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga meminta masyarakat untuk melakukan vaksin tambahan atau booster yang diberikan oleh pemerintah. Meski ada peningkatan kasus, belum ada laporan kenaikan drastis jumlah pasien di rumah sakit.
"Kita juga melihat ada kenaikan, cuma kan memang bagusnya, kita masih ada vaksinasi, kalau itu divaksin, kita seharusnya bisa bagus," ucap Menkes.
Menkes meminta, masyarakat yang belum divaksinasi atau sudah lama vaksinasinya untuk melakukan vaksin ulang. Apalagi pemerintah menggratiskan vaksin Covid-19 hingga akhir Desember 2023.
Namun, yang paling penting, Menkes mengingatkan agar masyarakat tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Protokol kesehatan seperti cuci tangan pakai sabun dan mengenakan masker kalau sakit dapat diteruskan.
"Memang ada peningkatan dari yang kena. Tapi karena imunitasnya sudah bagus dengan vaksinasi jadi bagus," pungkasnya.