Kebakaran Hutan Los Angeles Sangat Luas, Benarkah Hollywood Sign Ikonis Ikut Terbakar?
Sebuah kabar beredar bahwa Hollywood Sign ikut terbakar ketika kebakaran hutan Los Angeles terjadi, namun faktanya Hollywood Sign masih tegak berdiri.
Kebakaran hutan di Los Angeles yang terjadi sejak Selasa, 7 Januari 2025, memicu keresahan dan spekulasi di media sosial. Salah satu isu yang menjadi sorotan adalah klaim bahwa landmark ikonis Hollywood Sign ikut terbakar. Foto-foto yang memperlihatkan simbol tersebut dilalap api beredar luas, namun benarkah klaim tersebut?
Klaim dan Fakta di Balik Foto yang Beredar
Kebakaran hutan ini telah menewaskan lima orang dan menyebabkan sekitar 180 ribu orang harus mengungsi. Wilayah yang terdampak meliputi area Studio City hingga jantung Hollywood. Beberapa gambar yang viral di media sosial menunjukkan seolah-olah Hollywood Sign hangus terbakar. Namun, klaim tersebut telah dibantah oleh Hollywood Sign Trust, organisasi yang bertanggung jawab atas pemeliharaan landmark tersebut.
"Hollywood Sign terus berdiri kokoh! Harap tetap mengingat seluruh wilayah Los Angeles County, dan tetap waspada jika Anda harus bepergian," tulis Hollywood Sign Trust dalam unggahan di akun Instagram resminya, seperti dikutip dari Liputan6.com. Organisasi ini juga menyediakan tautan webcam langsung untuk memastikan bahwa publik dapat memantau kondisi tanda tersebut secara real-time.
Faktanya, kebakaran di Studio City hanya memengaruhi lampu penerangan di sekitar tanda tersebut, sehingga visibilitasnya sedikit terganggu. Meskipun demikian, kunjungan wisata ke lokasi landmark tersebut ditutup sementara untuk alasan keamanan.
Sejarah Hollywood Sign: Dari Promosi Properti hingga Ikon Budaya
Hollywood Sign awalnya didirikan pada tahun 1923 sebagai bagian dari kampanye pemasaran proyek pengembangan perumahan bernama "Hollywoodland." Tanda tersebut dibuat dari tiang telepon dan kabel, tanpa mempertimbangkan daya tahannya. "Huruf-huruf itu akan menyala di malam hari untuk menarik orang-orang dari pusat kota LA ke Hollywood Hills untuk membeli sebidang tanah," ungkap Jeff Zarrinman, ketua Hollywood Sign Trust.
Namun, Depresi Ekonomi Global pada tahun 1940-an menyebabkan pengembangan properti tersebut bangkrut. Tanda yang semula dibiarkan lapuk kemudian menjadi milik kota pada tahun 1944. Pada tahun 1949, Hollywood Chamber of Commerce mengambil alih pemeliharaan tanda tersebut dan memutuskan untuk memotong kata "land," menjadikannya hanya "Hollywood."
Tahun 1978 menjadi tonggak sejarah baru bagi Hollywood Sign. Karena kondisi tanda yang semakin rapuh, Hollywood Chamber of Commerce menghancurkan tanda lama dan membangun ulang landmark tersebut dengan dukungan dana dari berbagai selebritas. Proyek ini memakan biaya sekitar USD 250 ribu dan menandai kebangkitan ikon budaya ini.
Dampak Ekonomi dan Lingkungan Kebakaran Hutan Los Angeles
Kebakaran hutan yang melanda Los Angeles diyakini menjadi salah satu bencana kebakaran hutan termahal dalam sejarah Amerika Serikat. Menurut AccuWeather Inc, kebakaran ini menyebabkan kerugian ekonomi antara USD 52 miliar hingga USD 57 miliar (sekitar Rp 843,7 triliun hingga Rp 924,8 triliun). Kerusakan meliputi properti dengan nilai rata-rata lebih dari USD 2 juta per rumah, khususnya di wilayah Santa Monica dan Malibu.
Selain korban jiwa dan kerusakan fisik, dampak kesehatan akibat paparan asap menjadi perhatian utama. Penurunan aktivitas pariwisata yang biasanya menguntungkan wilayah Los Angeles juga menjadi konsekuensi besar dari bencana ini. “Ini sudah menjadi salah satu kebakaran hutan terburuk dalam sejarah California,” ujar Chief Meteorologist AccuWeather.
Meskipun kebakaran hutan di Los Angeles telah menyebabkan kerugian besar, klaim bahwa Hollywood Sign hangus terbakar adalah tidak benar. Landmark tersebut tetap kokoh berdiri di puncak Gunung Lee, meskipun kunjungan wisata untuk sementara dihentikan.
Sebagai simbol budaya yang telah bertahan selama lebih dari satu abad, Hollywood Sign kembali menunjukkan daya tahannya di tengah tantangan yang ada. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga lingkungan dan memitigasi risiko bencana di masa depan.