Kebakaran Hebat Landa Los Angeles, Nilai Klaim Asuransi Diperkirakan Hampir Rp1.000 Triliun
Menjelang bencana minggu ini, biaya asuransinya termasuk yang paling terjangkau di negara ini, menurut analisis Reuters.
Kebakaran hebat melanda kawasan elit Los Angeles, California, Amerika Serikat. Ribuan rumah mewah di daerah tersebut hangus tak terisa. Melansir laman US News, Sabtu (11/1) analis sedang mengevaluasi dampak finansial dari bencana tersebut.
J.P.Morgan memproyeksikan kerugian aset yang diasuransikan menjadi lebih dari USD 20 miliar. Nilai ini sekitar Rp326 triliun dengan asumsi kurs Rp16.317 per USD.
Bahkan, Wells Fargo memperkirakan kerugian yang diasuransikan jauh lebih tinggi. Diperkirakan total klaim asuransi atas kerugian ekonomi dari bencana tersebut dapat jauh di atas USD 60 miliar. Nilai ini sekitar Rp979 triliun atau nyaris Rp1.000 trilun dengan asumsi kurs serupa.
Asuransi dibutuhkan untuk membantu meringankan beban korban kebakaran di tengah kehancuran yang disebabkan oleh kebakaran paling mematikan di AS tersebut.
Komisioner Asuransi California, Ricardo Lara menerapkan kewenangan moratorium untuk menangguhkan semua pembatalan dan pembaharuan polis dari perusahaan asuransi selama satu tahun.
Lara juga mendesak perusahaan asuransi untuk menghentikan pembatalan dan pembaharuan yang tertunda yang dikeluarkan untuk pemilik rumah sebelum kebakaran terjadi.
Imbauan ini untuk memastikan para nasabah asuransi dapat merasakan manfaat dari polis yang dibayarkan.
"Perhatian utama saya saat ini adalah memastikan bahwa para penyintas kebakaran hutan menerima manfaat asuransi yang menjadi hak mereka sesegera mungkin," kata Lara dalam jumpa pers.
Kawasan Pacific Palisades merupakan salah satu kawasan termahal di AS, yang dihuni oleh bintang-bintang Hollywood dan rumah-rumah mewah bernilai jutaan dolar. Menjelang bencana minggu ini, biaya asuransinya termasuk yang paling terjangkau di negara ini, menurut analisis Reuters.
Kebakaran Los Angeles Jadi yang Terparah dalam Sejarah Amerika Serikat
Sebelumnya diberitakan Los Angeles sedang menghadapi bencana besar akibat kebakaran hutan yang telah meluas hingga mencapai area pemukiman. Kebakaran yang dimulai sejak Selasa pagi ini telah menyebabkan 10 orang kehilangan nyawa dan memaksa sekitar 70.000 warga untuk mengungsi dari rumah mereka.
Situasi ini semakin parah karena adanya angin kencang Santa Ana serta vegetasi yang kering, yang mempercepat penyebaran api. Kebakaran ini tercatat sebagai salah satu yang paling parah dalam sejarah Los Angeles, dengan lebih dari 10.000 bangunan yang telah terbakar habis.
Presiden Joe Biden menyebut kebakaran ini sebagai "mimpi buruk bagi California" dan menjanjikan dukungan penuh dari pemerintah federal untuk menangani situasi yang mengkhawatirkan ini.
Di sisi lain, para ahli lingkungan menggarisbawahi dampak perubahan iklim yang berkontribusi pada meningkatnya intensitas kebakaran yang semakin sering terjadi di wilayah ini.