Muhammadiyah Target Anggotanya Masuk Jajaran 100 Orang Terkaya di Indonesia
Potensi anggota yang tersebar melalui grup WhatsApp mencapai hampir 303.000 orang, namun yang sudah terverifikasi sebanyak 1.200 anggota.
Organisasi keagamaan Muhammadiyah tengah membangun gurita bisnis di Indonesia. Bahkan, Muhammadiyah menargetkan anggotanya masuk jajaran 100 orang terkaya di Indonesia pada 2045 mendatang.
"Visi kami jelas, terukur, dan insyaallah realistis. Dimana pada tahun 2045, dari 100 orang terkaya di Indonesia, 30 persen di antaranya adalah anggota SUMU (Serikat Usaha Muhammadiyah)," kata Sekretaris Jenderal SUMU Muhammadiyah, Ghufron Mustaqim dalam pernyataannya dikutip Sabtu (11/1).
Meski SUMU baru diresmikan Buya Anwar pada 16 April 2023 lalu. Potensi anggota yang tersebar melalui grup WhatsApp mencapai hampir 303.000 orang, namun yang sudah terverifikasi sebanyak 1.200 anggota.
Ghufron memperkirakan omzet per tahun dari anggota yang terverifikasi mencapai Rp34 triliun. Adapun, potensi lapangan pekerjaan yang tercipta sebanyak 588 sektor.
"Kami juga akan meluncurkan aplikasi platform untuk mempercepat pendataan ini, dan pada tahun 2027 targetnya akan tercapai,” paparnya.
Ghufron menyampaikan bahwa SUMU memiliki berbagai program, salah satunya adalah SUMU Cataliys yang membantu anggota untuk bekerja sama dalam mengembangkan bisnis. Ada juga SUMU Venture Builder yang mengurasi bisnis dengan potensi besar, seperti aplikasi ojek online yang dinamai Zendo.
Jenis Usaha Dijalankan Muhammadiyah
Dia menargetkan Zendo akan hadir di 70 kota kabupaten di Indonesia dalam 12 bulan ke depan. Kemudian, ada SUMU Connect yang mempertemukan pengusaha-pengusaha senior untuk berbagi pengalaman. Program lainnya adalah SUMU Exclusive Club, kumpulan pengusaha besar yang diharapkan dapat masuk ke jajaran 100 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2045.
"InsyaAllah, Zendo akan terus berkembang hingga hadir di 70 kota di Indonesia. Ada juga program marketplace bernama Jagalaba yang biaya layanannya lebih rendah dibandingkan marketplace lainnya, hanya 4 persen, dan lebih berpihak pada UMKM. Semua penjual di Jagalaba adalah pengusaha Serikat Usaha Muhammadiyah,” tambahnya.
Dia optimis bisnis anggota Muhammadiyah akan terus berkembang didukung oleh kebesaran akar rumput yang dimiliki. Termasuk guru dan karyawan, juga kontribusi finansial terbesar berasal dari para pengusaha Muhammadiyah.
"Oleh karena itu, Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) lahir setahun lalu di bawah koordinasi Lembaga Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (LP UMKM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah," ucapnya.