Dukung Pengembangan Ekosistem Kewirausahaan Lewat Talenta Wirausaha BSI dan BSI Aceh Muslimpreneur
Sebagai catatan, BSI menyaluran pembiayaan untuk UMKM mencapai lebih dari Rp 41,6 triliun pada Juni 2023.
Pada 2023 ini, ada kategori baru di Talenta Wirausaha BSI yaitu kategori santri.
Dukung Pengembangan Ekosistem Kewirausahaan Lewat Talenta Wirausaha BSI dan BSI Aceh Muslimpreneur
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendukung pengembangan ekosistem kewirausahaan untuk anak muda melalui Awarding Talenta Wirausaha BSI dan BSI Aceh Muslimpreneur.
Awarding Talenta Wirausaha BSI dan BSI Aceh Muslimpreneur telah membuka jalan 27 orang wirausaha muda yang siap bersaing di pasar lokal maupun internasional lewat program Talenta Wirausaha BSI dan Aceh Muslimpreneur 2023.
Sebanyak 27 orang ini terbagi dari 12 pemenang Program Talenta Wirausaha BSI dan 15 orang pemenang Aceh Muslimpreneur.
Pada 2023 ini, ada kategori baru di Talenta Wirausaha BSI yaitu kategori santri.
-
Mengapa BSI bermitra dengan Baitul Mal Aceh? Kerja sama ini merupakan bentuk dukungan BSI terhadap kemajuan dan perkembangan ekosistem ZISWAF di Aceh. Hal ini menjadi semangat tersendiri bagi BSI karena semakin memberikan manfaat yang luas.
-
Bagaimana BSI fokus memperkuat bisnisnya? BSI fokus memperkuat bisnis secara organic Menurut Gunawan, saat ini BSI sedang fokus untuk memperkuat bisnis secara organic guna mendukung visi menjadikan BSI sebagai salah satu top ten global Islamic Bank.
-
Bagaimana BSI tingkatkan inklusi keuangan syariah? BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan,' ujarnya.
-
Kenapa BSI terlibat di program Relawan Bakti BUMN? Kolaborasi lewat program Relawan Bakti BUMN Batch IV ini merupakan wujud sahabat sosial dalam bentuk dukungan komitmen BSI untuk memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat dan negeri,“ kata Wisnu.
Ini menambah jumlah kategori yang sudah ada sebelumnya yaitu kategori pemula, rintisan, dan berdaya. Adapun Aceh Muslimpreneur merupakan penghargaan untuk para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berada di Aceh dengan kategori; starter, scale up, dan sustainable.
Nantinya para pemenang akan mendapat pendampingan, pelatihan untuk peningkatan kualitas, strategi produksi hingga pemasaran dan mendapat kesempatan untuk mengakses ke end user. Para pemenang diliat dari jumlah omset yang dihasilkan per tahunnya maupun kapasitas bisnisnya.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi Islamic Ecosystem yang kuat.
Ekosistem ini menyimpan potensi kewirausahaan yang sangat besar. Sebagai contoh, jumlah pesantren di Indonesia pada tahun 2021 hampir mencapai 12 ribu.
Dari jumlah tersebut, 90,48% sudah memiliki usaha, sedangkan sisanya masih belum memiliki usaha. Potensi ini harus dioptimalkan untuk memperkuat keuangan syariah di Indonesia dan pada akhirnya juga dapat mendukung pertumbuhan perekonomian negara.
“BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, senantiasa mendukung pertumbuhan UMKM di tanah air. Hal ini sejalan dengan amanah Presiden RI yaitu BSI harus mampu memfasilitasi UMKM agar cepat naik kelas. Amanah inilah yang menjadi spirit BSI untuk terus menjalankan program kewirausahaan salah satunya melalui Program Talenta Wirausaha BSI dan BSI Aceh Muslimpreneur,” tutur Hery.
Hery menegaskan bahwa BSI senantiasa amanah dan konsisten dalam menyebarkan semangat kewirausahaan. Penyelenggaraan TWB dan AMP ini bertujuan untuk mengembangkan bisnis UMKM di Indonesia serta menciptakan wirausaha untuk siap bersaing baik di kancah nasional maupun global.
Program iniI merupakan program inkubator bagi para wirausaha muda dan muslimpreneur untuk membangun dan meningkatkan kapasitas usahanya sehingga mampu tumbuh dan baik, bankable dan diharapkan mampu membuka lapangan pekerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan Aceh Muslimpreneur merupakan program serupa, yang khusus diselenggarakan di provinsi Aceh. “Kami berharap, adanya program Talenta Wirausaha BSI & BSI Aceh Muslimpreneur ini dapat memotivasi generasi muda untuk bisa terus scale-up usahanya. BSI siap membantu baik dari sisi pembiayaan, pendampingan, hingga pemasaran produk lewat UMKM-UMKM Center yang kami miliki. Kami berharap generasi muda dapat menjadi agen perubahan agar ekonomi syariah bisa menjadi referensi utama dalam perekonomian Indonesia ke depannya,” ucapnya.
Hery menambahkan, pemilihan santri sebagai sub kategori Talenta Wirausaha BSI 2023 karena besarnya potensi pesantren di Indonesia.
Berdasarkan dari data Kementerian Agama Republik Indonesia, jumlah pesantren di Indonesia mencapai 26 ribu dengan santri mencapai 4 juta orang.
“Santri memiliki hubungan erat dalam Islamic Ecosystem yang berkontribusi dalam menumbuh kembangkan pemberdayaan ekonomi di pesantren. BSI berkomitmen penuh untuk mengimplementasikan ekonomi syariah sebagai instrumen ekonomi yang berperan besar mendorong ekonomi keumatan, salah satunya sektor UMKM yang berada di lingkungan pesantren,” ujarnya.
Adapun para pemenang Talenta Wirausaha BSI untuk kagetori Pemula adalah juara pertama M Irfan (Arutala Agro), juara kedua Lolita Yoanda (Dilola Snack), dan juara ketiga M Zenrisqi Rahmat Hidayah (Beresin Sampah).
Kategori Santri juara pertama Mohammad Zainul (Mitra Tani Modern), juara kedua M. Irsyad (Artikost), dan juara ketiga Irianto (Kebab Beruang Kalven).
Kategori Rintisan juara pertama Risna Nurlia (Nurlia Baby Food), juara kedua Syifa Khusnul Khotimah (Elinor DNA Jewerly), dan juara ketiga M Taufik (Chichips Snack). Kategori Berdaya juara pertama Wakhyu Budi (Rumah Mocaf Indonesia), juara kedua Muhammad Hafid (Halo Biki), dan juara ketiga Muldani Dwi (Gulalibooks).
Sementara untuk Aceh Muslimpreneur untuk kategori Starter juara pertama Khalida Umaya (Loje Brasre), juara kedua Rachmat Sofyan (Gamuda Agro), juara ketiga Indah Permata Sari (Gurita Asin), dan harapan 1 Mahleni (LenC Craft).
Kategori Scale Up juara pertama M. Fadhal (Bidheh Koepi), juara kedua Nawwal Rizki (Garlic Time by Enerbay), juara ketiga Deddy Iskandar (Sabun Herbal Jariyah), dan harapan 1 Dena Murdayanti (Tasty Fresh).
Kategori Sustainable juara pertama Akieno Satria (Ninano Label), juara kedua Muhammad Rizal (Minyak OBOT), juara ketiga Zahraini (Zahra Gallery), harapan 1 Sayid Mahbengi (Toss Coffee), harapan 2 Syarifah Chairunnisak (Beydara), dan harapan 3 Hana Abelia Putri (Gula Joek Aceh).
Di Aceh Muslimpreneur sendiri ada kategori Juara Favorit yang didapat oleh Zulhakki (Sabrina UPPO). Gelaran Talenta Wirausaha BSI 2023 meraih animo yang tinggi dari masyarakat dengan mencatat jumlah peserta sebanyak 8.389 orang. Program ini menyasar sejumlah kota besar di Indonesia, di antaranya Medan, Palembang, Padang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar dan Jakarta.
Adapun Aceh Muslimpreneur diikuti oleh sebanyak 2.234 peserta. Talenta Wirausaha dan Aceh Muslimpreneur menjadi bukti nyata keseriusan BSI dalam mencetak lebih banyak wirausaha muda dan mendorong UMKM naik kelas.
Selain itu BSI juga memberikan pendampingan bagi UMKM binaan, salah satunya melalui BSI UMKM Centre di Aceh, Yogyakarta dan Surabaya.
Di UMKM Center, BSI memfasilitasi pelaku usaha dari mulai hulu hingga hilir, sinergi bersama e-commerce, pembiayaan KUR, dan modal kerja yakni mikro dan usaha kecil dan menengah (SME/small & medium-sized entreprises).
Sebagai catatan, BSI menyaluran pembiayaan untuk UMKM mencapai lebih dari Rp 41,6 triliun pada Juni 2023. Melalui UMKM Center yang tersebar di 3 kota yaitu, Banda Aceh, Yogyakarta, dan Surabaya, sudah ada lebih dari 2 ribu UMKM yang menjadi binaan dari BSI.