Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Menkes buka suara soal efek samping yang ditimbulkan dari vaksin AstraZeneca
Menkes buka suara soal efek samping yang ditimbulkan dari vaksin AstraZeneca
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca. Hal ini merespons hebohnya media sosial terkait vaksin AstraZeneca memicu munculnya trombosis with trombositopenia (TTS) atau pembekuan darah.
Budi menerangkan, hingga saat ini, berdasarkan laporan Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI) belum ada kasus dari efek samping langka tersebut.
"Tapi di kita saya cek ke ITAGI tidak ada," kata Budi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/5).
Budi menambahkan, sejak awal memang sudah ada efek samping dari AstraZeneca, tetapi risikonya kecil. Menurut WHO, AstraZeneca juga lebih banyak benefitnya ketimbang risiko.
"Saya ingat juga AstraZeneca ini isu mengenai itu sudah ada dulu waktu kita zamannya pandemi Covid, seingat saya waktu itu memang ada risiko tersebut, kecil," katanya
"Tapi dilihat oleh dunia medis WHO kan yang mengapprove langsung ini bilang bahwa benefitnya lebih besar dari pada risiko, sehingga waktu itu diberikan izin untuk dijalankan di seluruh dunia," ucapnya.
Saat masuk ke Indonesia, vaksin apapun termasuk AstraZeneca sudah dikaji oleh ITAGI. Budi mengatakan, hasilnya lebih besar menguntungkan masyarakat dari pada risiko.
"Protokolnya di Indonesia juga harus lakukan yang sama, ada independent body yang isinya ahli ahli di bidangnya namanya Itagi kita minta untuk memberikan kajian," ucapnya.
"Ini vaksin vaksin yang masuk ada Pfizer, AstraZeneca, Moderna apalagi teknologi teknologimya baru kan yang mRNA ini kan itu seperti apa, dan kesimpulan nya mereka sama dilihat benefit sama risk," tukas Budi.
Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaDiteliti sebagai obat anti-kanker, kayu bajakah juga menyimpan beberapa efek samping yang patut diperhatikan.
Baca SelengkapnyaZN mengaku tidak memberikan obat keras dalam jumlah banyak menggunakan suntikan ke tubuh pasiennya
Baca SelengkapnyaBegadang menimbulkan berbagai macam efek buruk bagi kesehatan kulit.
Baca Selengkapnya