Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya memperkuat ketahanan kesehatan nasional melalui produksi vaksin dalam negeri. Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
“Saya kagum sekali bahwa Unair bisa membuat vaksin. Sejak itu, kita menyadari bahwa vaksin ini penting dan enggak boleh hanya satu. Ketahanan kesehatan kita, kalau satu, itu akan kurang,” kata Menkes Budi dalam sambutannya dilansir dari Kemenkes.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kenapa vaksin Mpox diizinkan di Indonesia? Penggunaan vaksin Mpox di Indonesia kini telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, yang menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan dapat digunakan dalam kondisi darurat kesehatan.
-
Kapan vaksin Mpox mulai digunakan di Indonesia? Pelaksanaan vaksinasi Mpox dengan MVA-BN sudah dilakukan sejak 2023, setelah ditemukannya kasus konfirmasi Mpox di Indonesia.
-
Apa manfaat vaksin Mpox? Dengan adanya persetujuan dari dua lembaga kesehatan internasional dan nasional tersebut, vaksin Mpox telah dipastikan keamanannya dan siap digunakan untuk melindungi masyarakat dari penularan virus Mpox (MPXV).
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
Perubahan iklim yang sedang terjadi saat ini turut memengaruhi pola penyebaran patogen seperti virus, bakteri, dan jamur, dari hewan ke manusia. Menkes Budi menekankan pentingnya riset dan pengembangan vaksin untuk mengantisipasi kemungkinan pandemi yang muncul akibat perubahan ini. PT Biotis, menurut Menkes, memiliki keunggulan kompetitif dalam memahami patogen yang ada pada hewan, sehingga mereka dapat lebih siap mengembangkan vaksin jika patogen tersebut melompat ke manusia.
Pentingnya Penelitian dan Pengembangan Vaksin
Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
“Nah, research capabilities ini harus di-utilizing all the latest technology. Sehingga, keahlian dan kompetensi para ahli virus bisa lebih banyak di Indonesia. Sehingga, kalau nanti ada pandemi baru, kita bisa lebih siap memproduksi,” ungkap Menkes.
Menkes juga mengapresiasi perkembangan penelitian di bidang pengobatan kanker yang menggunakan metode imunoterapi, yang berpotensi menjadi platform untuk mengembangkan vaksin kanker di masa depan. Jika PT Biotis mampu mengembangkan teknologi ini, bukan hanya untuk melawan patogen, tetapi juga melawan kanker, perusahaan tersebut dapat menjadi pemain kunci dalam industri kesehatan.
Upaya Kemandirian Produksi Vaksin
Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional. Pemerintah berupaya memberikan insentif dan regulasi untuk mendukung industri farmasi dalam negeri, yang menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Menkes Budi juga mendorong PT Biotis untuk segera menyelesaikan sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) serta memenuhi standar Pre-Qualification yang ditetapkan oleh WHO. Kemenkes dan BPOM berkomitmen untuk membantu proses ini hingga vaksin produksi dalam negeri dapat bersaing di pasar internasional.
“Tugas kita membantu dan membina industri farmasi dalam negeri karena ini produksinya juga dari putra Indonesia. Investasinya juga dari sini,” ujar Menkes Budi.
Komitmen Biotis dalam Mendukung Kesehatan Nasional
Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, FX Sudirman, menjelaskan bahwa fasilitas produksi vaksin yang diresmikan merupakan bukti nyata komitmen perusahaan dalam mendukung transformasi kesehatan nasional. Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair). Kerja sama ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri dan memperkuat kemampuan Indonesia dalam menghadapi pandemi di masa depan.
Selain itu, Biotis juga tengah mengembangkan vaksin rotavirus multi-strain untuk mencegah diare akut pada anak-anak, hasil kolaborasi lain dengan Unair. Rotavirus merupakan salah satu dari empat antigen imunisasi rutin yang belum bisa diproduksi di dalam negeri, bersama dengan vaksin Measles, Rubella, dan Japanese Encephalitis (JE). Upaya ini sejalan dengan program imunisasi rutin di Indonesia yang mencakup 14 jenis antigen.
Dengan sinergi antara pemerintah, industri farmasi, dan institusi pendidikan, Indonesia diharapkan mampu meningkatkan kemandirian dalam produksi vaksin, memperkuat ketahanan kesehatan nasional, dan menjadi lebih siap dalam menghadapi ancaman kesehatan global di masa depan.