Heboh Warga Sandera Kades di Sidoarjo Selama 6 Jam, Evakuasi Berlangsung Dramatis
Seorang Kepala Desa Sidokepung, Buduran-Sidoarjo, Jawa Timur, disandera warganya selama enam jam. Polisi yang menerima laporan segera mengevakuasi Elok Suciati dari balai desa.
Seorang Kepala Desa Sidokepung, Buduran-Sidoarjo, Jawa Timur, disandera warganya selama enam jam. Polisi yang menerima laporan segera mengevakuasi Elok Suciati dari balai desa.
Proses evakuasi berlangsung dramatis. Video detik-detik penyelamatan menyebar luas dan viral di media sosial, salah satunya posting ulang akun Instagram @terangmedia.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Disebutkan Kades Elok disandera di balai desa dalam posisi pintu tergembok. Warga memprotes kedatangan polisi untuk membawa Kades Elok ke rumahnya.
Warga dan polisi sempat bersitegang karena tak terima pimpinan desanya dikeluarkan. Alhasil, kades wanita itu mendapat pengawalan ketat dari petugas agar luput dari amarah warga.
Menurut warga, Kades Elok sering mengecewakan banyak warganya. Salah satu hal yang menonjol adalah masalah pengurusan program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL).
Warga menilai mereka tidak menikmati pelayanan serius dari perangkat desa. Justru, Kades Elok dan panitia PTSL mempersulit saat warga ingin bertemu atau mengurus persyaratan program pemerintah itu.
Kades Elok dan aparat desa dinilai tidak ambil pusing masalah PTSL. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada ketua panitia PTSL tetapi juga sulit ditemui.
"Sejak bulan puasa kita tidak bisa menemui ketua panitia, kades pun tidak mau mendatangkan," kata seorang warga, Supaat seperti dikutip merdeka.com, Kamis (25/5).
Kesal dengan sikap cuek itu, warga setempat kompak menyandera Kades Elok. Warga menutup dan menggembok pintu balai desa selama 6 jam sebelum polisi datang.
(mdk/yan)