Helikopter hilang kontak di Samosir, keluarga Frans dan Nur syok
Ibu Frans, Friska, sempat pingsan saat ditemui awak media.
Kabar Helikopter EC-130 PK-BKA milik PT Penerbangan Angkasa Semesta yang hilang kontak di Samosir, Sumatera Utara, membuat kaget keluarga besar Fransiskus Subihardayan (22) dan Nur Harianto (46). Sebab, paman dan keponakan belum diketahui kabarnya hingga kini.
Tante Fransiskus, Esti Marianto (48) mengatakan, mereka mengetahui Fransiskus dan Nur Harianto ikut hilang bersama helikopter melalui televisi.
"Keluarga tahu saat melihat televisi. Di daftar penumpang ada Fransiskus Subihardayan dan Nur Harianto. Kami sekeluarga syok," kata Esti saat ditemui di rumah Fransiskus Subihardayan, di daerah Tegal Boyan Purwomartani, Kalasan, Sleman, Senin (12/10).
Menurut Esti, yang paling terkejut adalah Friska Sri Handayani, ibu Fransiskus, yang juga adik Nur Harianto. Bahkan saat ditemui wartawan, dia sempat pingsan.
"Kami sampai saat ini belum dapat informasi. Tentu ini membuat resah, ibu Frans juga syok sekali," ujar Esti.
Esti mengatakan, Fransiskus dan Nur Harianto merupakan karyawan PT Penerbangan Angkasa Semesta. Mereka berdua merupakan teknisi helikopter perusahaan itu.
"Mereka memang kerja di Penerbangan Angkasa Semesta sebagai teknisi pesawat. Frans, setelah lulus STM terus ikut kerja pamannya," tambah Esti.
Sementara Nur Harianto sudah bekerja di perusahaan itu sejak tujuh tahun lalu. Dia bersama istri dan dua anaknya tinggal di Surabaya. Sedangkan Fransiskus tinggal di Medan. Sesekali dia masih sering pulang ke Yogyakarta, ke rumah ibunya.
"Kami berdoa dan berharap Fransiskus dan Nur Harianto bisa kembali dengan selamat. Nur Harianto itu anaknya masih kecil-kecil, semoga semuanya baik-baik saja," tutup Esti.