Helikopter Sinarmas dikerahkan padamkan 135 Ha lahan terbakar di Riau
"Yang terbakar di sana itu lahan gambut, kedalamannya sekitar 5 meter dan lokasi itu semak belukar, tidak ada tanaman. Tidak bisa dipadamkan api itu melalui darat, karena membahayakan petugas. Makanya digunakan Heli dari perusahaan Sinarmas," ucap La Ode.
Kebakaran lahan dan kebun milik sejumlah masyarakat di sejumlah desa di Kecamatan Tebing Tinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau membuat kabut asap mengepul. Diperkirakan luasnya sekitar 135 hektare, sebagian lokasi bisa dipadamkan melalui darat, ada juga melalui udara menggunakan Helikopter Super Puma.
"Untuk kebakaran yang terjadi di lokasi Desa Lukun itu dibantu pemadaman dengan menggunakan Heli Super Puma. Dilakukan Waterbombing atau bom air dari udara sebanyak 43 kali," ujar Kapolres Kepulauan Meranti AKBP La Ode Proyek kepada merdeka.com, Rabu (14/2).
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Kenapa hutan awan begitu penting? Dari perspektif keanekaragaman hayati, hutan air memiliki peran penting karena menjadi habitat bagi berbagai tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia, fenomena yang dikenal sebagai endemisme.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
Helikopter jenis L1 dengan kapasitas 4.500 liter perbuket untuk sekali waterbombing itu dikerakan lantaran lahan yang terbakar merupakan gambut dengan kedalaman 5 meter. Polisi dan TNI kewalahan karena untuk menuju lokasi juga sangat jauh dari jalur darat dan pemukiman.
"Yang terbakar di sana itu lahan gambut, kedalamannya sekitar 5 meter dan lokasi itu semak belukar, tidak ada tanaman. Tidak bisa dipadamkan api itu melalui darat, karena membahayakan petugas. Makanya digunakan Heli dari perusahaan Sinarmas," ucap La Ode.
Tak hanya di hutan, kebakaran lahan juga terjadi di kebun sagu milik sejumlah warga, lokasinya di Jalan Abdul Rahman Desa Tanjung Sari Kecamatan Tebing Tinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti.
La Ode menjelaskan, luas lokasi area lahan yang terbakar seluruhnya hingga sampai saat ini mencapai135 Hektare. Lokasinya tepat di titik koordinat N 00°53'13.5", dan E 102°47'58.4".
Pemilik Lahan yang terbakar di antaranya, Anuar (57) warga Desa Lukun, Buhari (54) warga Desa Lukun, Abusar (50) warga Desa Centai, Edy Susanto (48) warga Kelurahan Selatpanjang.
"Polisi dan TNI dibantu masyarakat sekitar mendatangi lokasi untuk melakukan pemadaman, api berhasil padam dan kini sedang proses pendinginan. Petugas juga mencatat saksi dan melakukan permintaan keterangan atau introgasi terhadap 4 orang saksi.
Selain itu, polisi juga memasang Police line dan spanduk di dekat lokasi yang terbakar. Untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus kebakaran lahan tersebut, petugas mengumpulkan barang bukti berupa kayu bekas terbakar.
"Kita sudah mengirimkan surat permintaan keterangan terhadap 4 orang selaku pemilik lahan untuk dimintai keterangan atau diperiksa," tegas La Ode.
La Ode menyebutkan, Selasa (13/2) sekitar pukul 13.00 Wib, tim Satgas Gakkum Karhutla Satuan Reskrim Polres Kepulauan Meranti melakukan pemeriksaan lokasi kebakaran yang terjadi untuk mendalami penyelidikan.
"Lahan yang terbakar itu terdapat tanaman Rumbia atau Sagu. Ada juga lahan semak belukar dan tanaman muda, yang merupakan milik beberapa masyarakat, belum ada tersangka dalam kasus ini," katanya.
Baca juga:
135 Hektare lahan dan perkebunan warga di Kepulauan Meranti terbakar
Jokowi tegaskan jangan sampai asap karhutla ganggu Asian Games 2018
Jokowi jamin dampak Karhutla tak sampai Singapura & Malaysia
Jika masih ada kebakaran hutan, Jokowi ancam copot Pangdam dan Kapolda
73 Titik kebakaran hutan terdeteksi di Sumatera