Hengkang dari Demokrat, Mantu Soekarwo Pilih 'Berteduh' di Bawah Beringin Golkar
Bayu yang juga menantu mantan Gubernur Jatim Soekarwo ini mengaku, memiliki pertimbangan khusus bergabung dengan Partai Golkar. Menurut Bayu, partai Golkar merupakan partai yang demokratis.
Teka-teki kemana Bayu Airlangga, menantu mantan Gubernur Jatim Soekarwo, akan berlabuh setelah hengkang dari Partai Demokrat terjawab. Bayu memilih untuk 'berteduh' di pohon beringinnya Partai Golkar.
Bayu mengaku, memutuskan hal ini setelah ia melakukan komunikasi intens dengan Ketua Golkar Jatim, M Sarmuji.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
"Saya dengan pak Sarmuji sudah (komunikasi) beberapa kali. Kami bertemu dan saya sebetulnya mengenal beliau cukup lama, ya beliau adalah salah satu mentor saya yang banyak mengajarkan saya tentang politik," katanya, Sabtu (21/5).
Bayu yang juga menantu mantan Gubernur Jatim Soekarwo ini mengaku, memiliki pertimbangan khusus bergabung dengan Partai Golkar. Menurut Bayu, partai Golkar merupakan partai yang demokratis.
"Pertimbangan saya masuk partai ini yang paling utama adalah sistem demokrasi yang demokratis di partai ini. Di Golkar semua kader memiliki kesempatan yang sama, tidak ada suka atau tidak suka. Setiap hal yang di perjuangkan untuk kebesaran partai sangat dihargai. Saya kira itu yang membuat saya tertarik, dan saya mantap bergabung dengan Golkar," tegasnya.
Dikonfirmasi terkait dengan sikap mertuanya, Soekarwo, atas pilihan politiknya tersebut, ia menyebut jika sang mertua sudah merestuinya.
"Saya terbiasa dari kecil setiap langkah besar yang akan saya ambil pasti dengan restu dari orang tua termasuk setelah menikah ya restu dari mertua saya. Harus dengan restu beliau, karena restu orang tua ini ridhonya Allah," ungkapnya.
Bayu sendiri mengaku akan mengikuti instruksi dari Sarmuji soal langkah politik dirinya di Golkar ke depan. Secara pribadi, Bayu sudah menyiapkan diri untuk maju dalam Pileg 2024.
"Rencana ke depan, saya akan ikut perintah Pak Sarmuji sebagai Ketua Golkar Jatim. Saya pribadi memproyeksikan untuk maju ke DPR RI di tahun 2024," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji menyatakan Bayu adalah kader potensial. Sarmuji mengaku berkomunikasi dengan Bayu setelah menantu Pakde Karwo itu mundur dari Demokrat.
"Kami melakukan pembicaraan itu setelah Bayu mundur dari Demokrat. Jadi secara etika kami menjaga betul sebelum Bayu menyatakan keluar dari Demokrat. Kami tidak melakukan pembicaraan untuk membangun persepsi terhadap partai Golkar. Ibarat transfer pemain sepakbola, saat kontraknya habis baru kita melakukan pembicaraan, kami menjaga etika sesama partai," kata Sarmuji.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini menambahkan, setiap kader yang masuk Golkar memiliki kesempatan yang sama untuk berproses hingga tingkat tertinggi. Sebelum Bayu bergabung dengan Golkar, Sarmuji juga sempat menceritakan suasana di Golkar.
"Jadi Bayu memiliki potensi untuk berkembang, dan saya menceritakan bagaimana suasana di Partai Golkar. Jadi berdiri sama tinggi, duduk sama rendah, semua bisa berproses. Di Golkar tidak ada sekat, suasananya egaliter," katanya.
Sarmuji menambahkan, Bayu akan segera dimasukkan ke kepengurusan DPD Partai Golkar Jatim. Untuk posisinya, Sarmuji masih merahasiakannya.
"Insya allah akan kita masukkan di pengurus revitalisasi. Saya sudah berkonsultasi dan izin dengan Ketum dan akan segera melakukan proses revitalisasi," katanya.
Baca juga:
Mundur dari Demokrat, Menantu Soekarwo Berlabuh ke Golkar?
AHY Sebut Mundurnya Menantu Pakde Karwo dari Demokrat Merupakan Dinamika Biasa
AHY Lantik Emil Dardak jadi Ketua DPD Demokrat Jatim
Menantu Pakde Karwo Mundur dari Demokrat usai Merasa Dizalimi di Musda Jatim
Panas Musda Demokrat Jatim Antara Emil Dardak dan Menantu Soekarwo
Jarang Terpublikasi, Ini Potret Keisengan Presiden Soekarno 'Copet' Dompet Menterinya