Herman diringkus polisi saat antar sabu pesanan adik di Lapas Kerobokan
Herman diringkus polisi saat antar sabu pesanan adik di Lapas Kerobokan. Ppelaku baru satu kali ini mengirim ke dalam Lapas Kerobokan dan mendapatkan upah Rp 100 ribu untuk satu kali mengirim sabu.
Seorang pria bernama Herman (26) diamankan oleh pihak kepolisian Polsek Kuta Utara, karena kedapatan membawa narkoba jenis sabu, Jumat (12/10) lalu, sekitar pukul 16.00 WITA.
Peristiwa tersebut, berawal saat pelaku mendatangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan Klas ll A Denpasar untuk mengirim narkoba ke adiknya yang mendekam di dalam Lapas tersebut.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Apa saja jenis narkoba yang disita di Makassar? Barang bukti yang disita pada 2022 sebanyak 9,8 Kg, lalu meningkat tajam di tahun ini. Sedangkan tahun 2023 ini ada peningkatan barang bukti narkoba jenis sabu hingga 50,3 kilogram (Kg), ya (masuk zona merah) kota Makassar," sebutnya, .
-
Mengapa Pemprov Jateng mendorong kolaborasi dalam pemberantasan narkoba? Pemerintah Provinsi (Pemprov)Jawa Tengah mendorong kepada semua pihak, untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam memberantas narkoba di wilayahnya. Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
Selanjutnya, saat dilakukan pemeriksaan oleh petugas Lapas pada barang bawaan pelaku, sebuah tas kresek plastik warna merah yang berisikan celana jeans ditemukan di saku depan sebelah kiri, ada 4 buah pipet warna merah dan berisi 4 klip plastik yang di dalamnya berisi sabu dengan berat 1 gram. Kemudian petugas Lapas menghubungi Mapolsek Kuta Utara, agar mengamankan pelaku.
Kapolsek Kuta Utara AKP Johannes Nainggolan membenarkan hal tersebut. Kepolisian berhasil menggagalkan pelaku yang ingin mengirim sabu ke adiknya yang mendekam di Lapas.
"Pelaku memasukan potongan pipet itu ke saku celana panjang, yang rencananya akan diberikan kepada salah satu napi yang berinisial RJ," kata Johannes, Rabu (17/10).
Dia menjelaskan, bahwa pelaku baru satu kali ini mengirim ke dalam Lapas Kerobokan dan mendapatkan upah Rp 100 ribu untuk satu kali mengirim sabu.
"Yang bersangkutan dihubungi adiknya yang berada di dalam Lapas menggunakan handphone. Kemudian dia mengambil tempelan sabu dipinggir jalan. Selanjutnya pelaku memasukannya ke dalam pipet dan dibawa ke Lapas," ujar dia.
Baca juga:
2 Anggota TNI Bukit Barisan pemadat terancam dipecat tak hormat
2 Anggota TNI Bukit Barisan jadi kurir narkoba milik napi di Salemba
Berdalih terjepit kebutuhan ekonomi, suami istri edarkan narkoba di Tangerang
Simpan 37 paket sabu dalam kondom, tiga napi Lapas Jelekong diperiksa
Napi Lapas Pekanbaru pesan sabu dengan GO-JEK
3 Narapidana dan seorang Sipir di Pontianak terlibat jaringan narkoba
Disidak polisi, 8 napi Lapas Sragen positif konsumsi narkoba