Hidupi adik kandung, remaja di Karanganyar sekolah sambil jualan cilok
Ayu atau Ida, demikian dia biasa disapa, adalah warga Dukuh Kebonagung RT 06 RW 06, Desa Suruh, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar. Sudah setahun ini rela berjualan cilok, setelah ditinggal ibunya Tumiyati (52) yang bekerja di Bekasi. Sedangkan ayahnya Sukirno meninggal dua tahun lalu.
Patut dicontoh, di era milenial seperti ini masih ada seorang remaja yang mau dan tak malu bekerja untuk bertahan hidup dan sekolahnya. Adalah Ayu Riski Susilowati, siswi kelas XII jurusan Akutansi SMK Bhakti Karya, Karanganyar yang setiap hari berjualan cilok, disela kegiatan sekolah dan belajar di rumah.
Ayu atau Ida, demikian dia biasa disapa, adalah warga Dukuh Kebonagung RT 06 RW 06, Desa Suruh, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar. Sudah setahun ini rela berjualan cilok, setelah ditinggal ibunya Tumiyati (52) yang bekerja di Bekasi. Sedangkan ayahnya Sukirno meninggal dua tahun lalu.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Kapan seseorang membutuhkan dorongan dan semangat dari kata-kata inspiratif? Dalam kehidupan yang sering kali penuh dengan tekanan dan ketidakpastian, kata-kata inspiratif dapat menjadi sumber motivasi yang diperlukan untuk menjaga semangat tinggi dan melihat peluang dalam setiap kesulitan.
-
Kapan seseorang membutuhkan kata-kata inspiratif? Oleh karena itu, kata-kata inspiratif ini sangat cocok dibaca saat seseorang tengah butuh penyemangat hidup.
-
Bagaimana cara kata-kata berkelas ini bisa menginspirasi orang? "Life isn't about finding yourself. Life is about creating yourself." - George Bernard Shaw (Hidup bukanlah tentang menemukan dirimu sendiri. Hidup itu tentang menciptakan dirimu sendiri)
Kepada wartawan, Ayu mengaku tinggal di rumah orang tuanya itu bersama adik kandungnya, Sudrajat Ariayat Moko Saputra, yang juga masih duduk di bangku sekolah. Ayu terpaksa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup dan membayar sekolah. Karena uang dari ibunya tak mencukupi.
Berjualan cilok, akhirnya menjadi pilihan Ayu untuk menghasilkan rupiah. Ia pun harus pintar membagi waktu agar sekolahnya juga berjalan lancar. Jualan cilok ia lakukan pada pagi hari sebelum kegiatan sekolah dimulai. Jika dagangannya belum habis, ia akan menjualnya lagi saat pulang sekolah.
Untuk bisa berjualan cilok, Ayu harus memasaknya sendiri dengan bumbu yang juga ia racik sendiri. Usai pulang sekolah ia tidak lupa mampir ke pasar untuk membeli bahan dan kelengkapan lainnya.
"Belanjanya kalau pulang sekolah, saya beli bahan-bahan untuk membuat cilok. Beli terigu, tepung kanji, wortel, bayam, telur dan kacang," ujar Ayu saat ditemui di sekolahnya, Selasa (23/10).
Untuk memasak cilok, Ayu membagi waktu seusai belajar malam. Seluruh kegiatan Ayu bahkan sudah terjadwal di telepon genggam miliknya. Pukul 20.30 ia mulai belajar, selepas itu ia mulai mempersiapkan bumbu dan bahan perlengkap lainnya. Setelah tidur sejenak, Ayu kemudian bangun pukul 02.30 untuk memasak bahan yang telah disiapkan.
"Saya bangun jam 2.30 untuk meracik adonan dan bumbu-bumbu, kemudian memasak hingga matang. Pagi sudah matang," jelasnya.
Ayu mengaku tak menemui kesulitan meski harus membagi waktu dan mengerjakannya sendiri. Gadis dengan 9 saudara itu mengaku sudah terbiasa dengan rutinitas tersebut.
"Sudah biasa, sudah setahun ini, sejak saya kelas XI. Kalau merebus cilok, saya tinggal untuk siap-siap ke sekolah. Kalau semua sudah siap, tinggal membawanya ke sekolah," jelasnya lagi.
Untuk bisa membawa barang dagangannya, ia menyiapkan sebuah dandang kecil. Selanjutnya dandang berisi cilok racikannya dimasukkan ke dua kotak yang di pasang di kursi pembonceng di sepeda.
"Saya berangkat ke sekolah lebih awal pukul 06.15, biar bisa jualan dan tidak terlambat saat masuk sekolah. Jaraknya cukup jauh, lebih dari 3 kilometer," ucapnya.
Dengan menaiki sepeda, Ayu tak lupa mengenakan caping penutup kepala peninggalan neneknya. Ia pun berangkat ke sekolah sembari menjajakan makanan olahannya sendiri. Tak harus malu, Ayu mengatakan, yang penting halal dan bisa membantu orang tua.
Ayu merupakan anak ketujuh dari 10 bersaudara. Beberapa kakaknya sudah menikah dan tinggal di rumah sendiri.
Baca juga:
Lantunan 2 hafiz cilik asal Indonesia bikin haru warga muslim Rusia di MTQ Moscow
Ingin membuat perubahan dari pekerjaan Anda, ini tipsnya
Kisah sukses Susi Pudjiastuti, dari jual bed cover hingga jadi menteri Jokowi
Sisihkan uang saku, siswa SD di Solo beli mainan othok-othok untuk dikirim ke Palu
Kisah para penjemput dan pengantar jenazah korban gempa Palu
Kisah Akbar Wibriansyah, jadi dokter serba bisa saat tangani korban gempa Sulteng