Hindari konflik sosial, bandara baru Bali akan dibangun di laut
Hindari konflik sosial, bandara baru Bali rencana dibangun di laut. Bandara baru Bali akan dibangun di wilayah Buleleng Timur. Sejauh ini investor asal Kanada, AKC paling serius menawarkan investasi.
Gubernur Bali Mangku Pastika menyampaikan harapan agar pembangunan bandara baru di kawasan utara Pulau Dewata bisa segera terwujud. Dijelaskan Pastika, pembangunan bandara di kawasan Buleleng Timur (Kubutambahan) dinilai paling memenuhi syarat dari aspek teknis penerbangan.
Hingga saat ini, investor dari Kanada Airport Kinesis Consultant (AKC) paling serius untuk menjajaki penawaran investasi.
Menurut Pastika, konsep yang mereka tawarkan paling minim dampak sosial karena landasan pacu sepenuhnya akan dibangun di atas laut dan menggunakan tiang pancang.
"Kalau menggunakan daratan, akan banyak sekali lahan produktif yang harus kita korbankan. Belum lagi wilayah perkampungan dan tempat suci yang tak mudah dalam proses pembebasan," ujar Pastika kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di sela kunjungan kerjanya di Bali, Selasa (25/10).
Karenanya, Pastika minta Kemenhub melakukan kajian terhadap penawaran pihak AKC untuk selanjutnya dapat dikeluarkan izin lokasi. Agar lebih yakin, Pastika minta Kemenhub menjadwalkan untuk menerima paparan dari pihak AKC.
Dalam kesempatan itu, Pastika juga berharap Kemenhub mempertimbangkan pembangunan jalur kereta api di atas sawah yang menghubungkan Kuta-Ubud. Menurutnya, hal ini penting untuk mengatasi kepadatan lalu lintas pada jalur wisata tersebut.
Menteri Budi Karya menyampaikan apresiasi atas berbagai masukan dan harapan yang disampaikan Pastika. Sebagai daerah tujuan wisata utama, pihaknya memang memberikan perhatian khusus terhadap sektor transportasi di wilayah ini.
Menurut Menhub, optimalisasi program tol laut juga menjadi bagian penting dalam upaya mencegah kerusakan jalan yang disebabkan kelebihan beban kendaraan yang melintas.
Sementara terkait dengan harapan Pastika untuk mewujudkan pembangunan bandara baru di wilayah utara, pihaknya akan melakukan kajian intensif terhadap alternatif yang mulai mengerucut ke kawasan Buleleng Timur.
"Kita akan kaji dan cari alternatif yang paling kecil dampak negatifnya," jawab Budi.