Hubungan Jokowi dan Surya Paloh, Panas di Luar Adem di Istana
Jokowi juga memberi ucapan selamat ulang tahun kepada Surya Paloh.
Kurang lebih satu jam, Paloh dan Jokowi melakukan pertemuan tertutup.
Hubungan Jokowi dan Surya Paloh, Panas di Luar Adem di Istana
Hubungan Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sempat merenggang. Persahabatan yang terbangun lama itu putus akibat perbedaan pilihan politik menuju Pilpres 2024.
Setelah NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bacapres 2024, Jokowi beberapa kali tak menghadiri agenda Nasdem. Begitu pula Paloh yang beberapa kali tak diundang di acara pertemuan dengan Jokowi. Terbaru, Paloh menyayangkan bahwa gagasan revolusi mental Jokowi saat ini yang belum menjadi kenyataan. Hal itu ia sampaikan dalam pidato politik Apel Siaga Perubahan NasDem di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (16/7). "Sayang seribu kali sayang, sayang seribu kali sayang, harapan belum menjadi kenyataan, apa yang harus berani yang kita nyatakan, menjelang 78 tahun kemerdekaan Bangsa yang kita milikin," tegas Paloh.
Kerenggangan itu pun semakin terasa setelah Jokowi melakukan reshuffle kabinet pada Senin (17/7).
Jokowi melantik Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika menggantikan Sekjen NasDem Johnny G Plate yang tersandung kasus hukum proyek BTS 4G.
Jatah menteri untuk NasDem berkurang satu.
Kini tersisa dua yang diisi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Namun, di hari reshuffle itu Presiden Jokowi langsung memanggil Paloh ke Istana Kepresidenan pada malam harinya. Kurang lebih satu jam, Paloh dan Jokowi melakukan pertemuan tertutup.
Dalam kesempatan terpisah, Paloh mengungkapkan isi pertemuannya dengan Jokowi. Paloh berkata, bahwa dirinya dan Jokowi sudah lama tidak bertemu.
"Ya sudah berapa waktu lama tidak ketemu, memang mungkin diniatkan oleh Pak Jokowi untuk bertemu dengan saya. Pernah saya juga pernah tanya sudah lama tidak ketemu, saya sudah lupa berapa waktu itu. Kali karena kesibukan masing-masing," kata Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Selasa (18/7).
merdeka.com
Paloh menganggap, bahwa kemarin adalah hari baik bagi Jokowi.
Setelah melakukan perombakan kabinet, Paloh pun diundang ke istana.
"Tapi mungkin hari kemarin dianggap hari baik oleh Pak Jokowi untuk, selesai reshuffle kabinet mengundang saya bertemu untuk berbicara. Dan saya juga berkesempatan untuk memenuhi undangan beliau, ya kita ketemu lah."
- kata Paloh.
Paloh menambahkan, Jokowi juga memberi ucapan selamat ulang tahun kepadanya. Paloh sendiri baru saja berulang tahun yang ke-72 pada 16 Juli kemarin. "Iya, ada," kata Paloh. Menurutnya, hubungannya dengan Jokowi tiak terbatas soal jabatan, tetapi juga bersifat personal dan dekat. Paloh mengungkapkan, suasana pertemuannnya dengan Jokowi sangat baik. "Ya pertemuan, kalian tahu hubungan saya dengan Pak Jokowi itu bukan terbatas hanya hubungan ketua umum partai politik dengan seorang presiden. Tidak bisa dipungkiri ada hubungan personal yang cukup dekat, hubungan seorang, mungkin saya yang lebih dituakan dengan yang lebih muda sedikit," kata dia.
"Ya suasana pertemuan baik sekali, suasana silaturahmi. Ya tidak ada hal-hal yang terlalu formal kita bicarakan. Mungkin lebih banyak kita saling bertukar informasi," tutup Paloh.
merdeka.com
Dia melanjutkan, bahwa Jokowi sempat mengobrol dengannya sebelum melakukan reshuffle kabinet. "Ada lah dikit-dikit," kata Paloh. Paloh mengaku tak masalah jatah menteri NasDem berkurang di kabinet setelah Jokowi melantik Budi Arie Setiadi menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika. Budi merupakan Ketua Umum Projo dari kalangan non parpol. "Memang dari awal kita katakan, apa yang menjadi masalah kalau berkurang? bukan itu esensinya, katakanlah yang menjadi prioritas utama bagi NasDem," kata dia.
Paloh berkata, jatah menteri diberikan kepada relawan adalah hak prerogratif kepala negara. NasDem menghormati kebijakan Jokowi. "Saya berulang kali mengatakan, itu gak prerogatifnya presiden, memang dia menggunakan hak prerogatifnya dan kita konsisten untuk menghormati, karena sesungguhnya itu memang benar," kata Paloh. "Artinya presiden bisa menentukan, mau pagi mau siang mau sore, mau jalan terus mau reshuffle, mau pilih siapa saja, dan itu memanng mamang konstitusi, bukan ngada-ngada," pungkasnya.
Lebih lanjut, Paloh mengungkapkan, di antara pembahasannya dengan Jokowi menyinggung soal cawapres. Jokowi menanyakan siapa pendamping untuk Anies Baswedan di 2024.
"Nah Pak Jokowi juga tanya, siapa ini wakil presidennya ini, saya bilang saya belum mikirin itu, yang saya tahu (urusan) Pak Anies itu, ha ha ha," kata Paloh.
"Ya saya bilang saya belum memahami barangkali Pak Anies yang paling tahu, ya itu saja kira-kira begitu," sambungnya.
merdeka.com
Meski begitu, Paloh tidak menawarkan untuk mempertemukan Anies dan Jokowi. Namun, dia yakin kemungkinan ke arah itu ada. "Saya enggak menawarkan, tapi probability itu bisa saja, dan itu bagus kemungkinan itu bisa saja, kemungkinan ke arah itu bisa saja," ucapnya.