Hujan deras, pencarian korban longsor di Ponorogo dihentikan
Enam alat berat yang semula dikerahkan di tiga zona pencarian juga ditepikan ke sisi aman untuk menghindari longsor susulan. Pencarian akan kembali dilanjutkan Senin besok.
Hujan deras mengguyur Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, membuat proses pencarian korban longsor yang dilakukan relawan beresiko tinggi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat akhirnya menghentikan sementara pencarian korban hilang.
"Untuk sementara proses evakuasi hari ini kami hentikan karena cuaca tidak mendukung," kata Kabid Kedaruratan Bencana BPBD Ponorogo Setyo Budiono di sela proses pencarian korban di Desa Banaran, Minggu (2/4).
Dikutip dari Antara, hujan dengan intensitas sedang mengguyur wilayah Punung sekitar pukul 13.30 WIB, sehingga seluruh aktivitas pencarian dihentikan.
Enam alat berat yang semula dikerahkan di tiga zona pencarian juga ditepikan ke sisi aman untuk menghindari longsor susulan.
"Ini akan sangat membahayakan tim SAR dalam pencarian para korban," katanya.
Hal lain yang dikhawatirkan BPBD bersama tim gabungan adalah potensi lahar dingin, mengingat intensitas hujan yang tinggi, serta kondisi material tanah longsoran yang gembur dan mudah hanyut.
"Dikhawatirkan tanah ini masih bisa bergerak dan jika terjadi hujan yang mengenai tanah bisa memicu longsor susulan hingga ke bawah," kata Setyo.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menyampaikan pencarian akan dilanjutkan Senin (3/4) pagi, dengan mempertimbangkan cuaca serta keselamatan tim SAR dan relawan.
Di lokasi longsor, BPBD dan tim gabungan mengerahkan enam unit alat berat jenis eksavator yang disebar di tiga zona pencarian.
Hasilnya, sekitar pukul 10.30 WIB satu jasad korban atas nama Katemi (70) berhasil ditemukan tim SAR di zona C.
Tak berapa lama setelah penemuan jasad Katemi, tim SAR kembali menemukan satu jasad remaja yang diidentifikasi bernama Iwan Danang Suwandi (27) yang tak lain masih cucu pertama korban.