Hujan Es Terjadi di Bangli, Ini Penjelasan BPBD dan BMKG
Fenomena hujan es terjadi di kawasan Kintamani, Bangli, Bali, Jumat (24/12). Peristiwa ini terekam video warga dan beredar di media sosial.
Fenomena hujan es terjadi di kawasan Kintamani, Bangli, Bali, Jumat (24/12). Peristiwa ini terekam video warga dan beredar di media sosial.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli Ketut Agus Sutapa mengaku belum mendapat laporan mengenai peristiwa itu. Namun menurutnya, fenomena itu biasa terjadi.
-
Apa pengertian dari cuaca hujan? Cuaca hujan adalah kondisi cuaca di mana atmosfer memproduksi air dalam bentuk cair dan jatuh ke permukaan bumi. Hujan biasanya terbentuk ketika uap air naik ke atmosfer, mendingin, dan kemudian berkondensasi menjadi tetes air. Tetes-tetes air ini kemudian bergabung membentuk awan, dan akhirnya jatuh ke bumi sebagai hujan.
-
Apa yang menjadi ciri khas suasana hujan? Nuansa gelap yang menenangkan di langit, irama derau putih, gemericik tetesan air yang bertemu tanah, hingga aroma petrichor yang begitu khas. Faktor-faktor itulah yang turut mendukung ketentraman dari hujan.
-
Apa arti Istisqa dalam konteks meminta hujan? Istisqa diartikan sebagai meminta pada Allah Ta’ala agar diturunkan hujan saat kekeringan.
-
Bagaimana cuaca terbentuk? Fenomena cuaca melibatkan interaksi kompleks antara atmosfer, lautan, dan daratan, menciptakan kondisi yang terus berubah sepanjang waktu.
-
Bagaimana masyarakat Tuban menahan hujan? Mengutip jurnal Tradisi Menahan Hujan dalam Acara Hajatan di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban yang dirilis oleh Titis Nirmala dan Sukarman, tradisi Menahan Hujan sebenarnya bukan menghentikan turunnya air hujan, tetapi memindahkan hujan atau awan yang dapat menyebabkan hujan ke daerah lain seperti daerah hutan atau daerah perkebunan.
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
"Untuk laporan belum ada masuk. Kalau pun terjadi sudah biasa di daerah saya, tahun lalu juga begitu. Tidak ada penyebab kerusakan hanya partikel-partikel kayak es setelah sampai di bumi sudah hancur sendiri," kata Sutapa saat dihubungi Jumat (24/12).
Ia juga menyebutkan bahwa fenomena hujan es juga pernah terjadi di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, pada tahun 2007 dan tahun 2019. "Kalau di wilayah saya dua kali terjadi di Kecamatan Bangli, tidak menyebabkan kerusakan," ungkapnya.
Cuaca Ekstrem
Sementara itu, Koordinator Bidang Data Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, Dwi Hartanto menerangkan bahwa fenomena hujan es adalah fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi dan termasuk dalam kejadian cuaca ekstrem.
"Hujan es terjadi karena adanya awan cumulonimbus. Pada awan ini terdapat tiga macam partikel, yaitu butir air, butir air super dingin, dan partikel es. Sehingga, hujan lebat yang masih berupa partikel padat baik es atau hail (hujan es) dapat terjadi, tergantung dari pembentukan dan pertumbuhan awan cumulonimbus tersebut. Hal ini, juga disebabkan karena aliran udara ke bawah dari awan cumulonimbus cukup tinggi," ujarnya.
Ia mengatakan, fenomena hujan es tergantung dari pembentukan awan cumulonimbus. "(Fenomena ini) masih akan terjadi (di Bali). Tapi, tergantung dari pembetukan awan cumulonimbus. Kalau awan cumulonimbus memiliki aliran udara ke bawah yang tinggi, juga didukung suhu daratan yang cukup dingin maka akan turun hujan es," jelas Dwi.
(mdk/yan)