Humor Gus Dur: Nama orang Korea paling banter cuma tiga
Luhut kecele, ternyata Gus Dur lebih fasih ngomong soal ekonomi.
Kisah ini terjadi ketika Gus Dur menjabat sebagai presiden, sementara Menteri Perdagangannya adalah Luhut Panjaitan (seorang purnawirawan TNI). Keduanya ada kunjungan kenegaraan di Korea Selatan dalam rangka mencari investor.
Sewaktu akan memberi ceramah tentang iklim investasi di Indonesia, Luhut Panjaitan meminta ajudannya membuat poin-poin penting yang akan diberikan kepada Gus Dur . Karena dia tau Gus Dur tidak mungkin membaca, maka hanya perlu dibuatkan poin-poin penting saja.
"Nanti poin-poin ini pak presiden, yang akan bapak baca," kata Luhut kepada Gus Dur . Gus Dur mendengarkan dengan seksama, lalu menjawab, "iya pa Luhut."
"Nanti pimpinan ini bernama ini pak (menyebut nama tapi Luhut agak-agak lupa, sembari menegaskan nama tersebut)."
Topik pilihan: PKB | PBNU
Dalam hati Luhut khawatir Gus Dur akan lupa poin-poin pendek yang disebutkan dan nama orang-orang tersebut. Tapi pas giliran waktu ceramah, ternyata Gus Dur berbicara panjang lebar tentang ekonomi dan segala macamnya dan menyebut nama pimpinan orang korea itu benar.
Luhut kecele, ternyata Gus Dur lebih fasih ngomong soal ekonomi. Tapi satu hal yang mengganjal dan membuat Luhut penasaran, yakni soal nama pimpinan Korea yang bagi Luhut saja lupa (agak susah mengingatnya).
Dia lalu bertanya kepada Gus Dur . "Kok hafal pak namanya?" Gus Dur lalu menjawab, "ah itu gampang Pak Luhut, orang Korea itu namanya paling banter cuma tiga, kalo ga Park, ya Kim, kalo ga ya Lee."
-
Bagaimana Gus Dur mengubah namanya? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan "Wahid," yang diambil dari nama ayahnya.
-
Mengapa Gus Dur disebut sebagai Bapak Pluralisme? Kedekatan Gus Dur dengan masyarakat minoritas dan orang-orang terpinggirkan, membuatnya dikenal sebagai sosok yang plural dan menghargai semua perbedaan. Hal ini yang kemudian Gus Dur dijuluki sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.
-
Siapa yang disebut Gus Dur sebagai wali? Di mata Gus Dur sendiri, Kiai Faqih adalah seorang wali. “Namun, kewalian beliau bukan lewat thariqat atau tasawuf, justru karena kedalaman ilmu fiqhnya,” kata Gus Dur
-
Apa saja yang dilakukan Gus Dur untuk menunjukkan toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Bagaimana Gus Dur menanamkan nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Apa yang dibahas oleh tokoh-tokoh nasional saat bertemu Gus Mus? Mereka membahas banyak hal, mulai dari demokrasi yang terancam hingga kebohongan yang terjadi di mana-mana
Baca juga:
Ini jasa Gus Dur bagi buruh Indonesia
Cerita Mahfud MD soal kelebihan Gus Dur
Ini pendapat Gus Dur soal perayaan Natal
Mengapa Gus Dur dekat dengan Yahudi
Ini cara Gus Dur ubah keangkeran Istana Merdeka