Ibu pembunuh anak balitanya dirawat di RSJ
Namun, pelaku tidak ingat telah menganiaya anak ketiganya itu hingga tewas.
Siti Saidah (30) pelaku pembunuhan terhadap anaknya yang masih berusia lima bulan menjalani perawatan di Unit Pelayanan Intensif Psikiatri Rumah Sakit Jiwa Amino Gondohutomo Semarang.
Psikiater Fungsional RSJ Semarang Suprihartini di Semarang, Selasa, mengatakan, Saidah mengalami gangguan jiwa berat sama seperti saat pertama kali dirawat pada 2011.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Kenapa ibu perlu menyapih anak? Usai masa pemberian Air Susu Ibu, anak perlu untuk berhenti minum ASI.
-
Kapan seorang ibu meminta maaf kepada anaknya? "Nak, ibu sangat menyesal jika keputusan ibu sebelumnya membuatmu sedih. Ibu berharap kamu dapat memaafkan kesalahan ibu. Ibu selalu bersedia mendengarkan dan belajar dari pengalaman ini bersama-sama denganmu."
-
Bagaimana cara seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya pada anaknya? Sejak kamu lahir ke dunia ini, ibu merasa bahwa kamu seperti matahari yang menyinari seisi bumi.
-
Kenapa seorang ibu meminta maaf kepada anaknya? Kata maaf dari ibu tak selalu menunjukkan kesalahan, tapi lebih kepada tanggung jawab dan bentuk kasih sayangnya.
-
Bagaimana payudara ibu menyusui berubah? Produksi ASI dimulai bahkan sebelum pasokan ASI lengkap, biasanya dua hingga empat hari setelah melahirkan. Pada tahap ini, beberapa ibu mengalami masa pembengkakan ketika payudara terasa sangat penuh dan tidak nyaman. Namun, ini biasanya berlangsung singkat dan membaik dalam 48 hingga 72 jam.
"Dulu setelah keluar dari rumah sakit ini tidak pernah kontrol lagi," katanya seperti dikutip dari Antara, Selasa (15/4).
Menurut dia, kondisi Saidah terlihat normal secara kasat mata dan masih bisa diajak berkomunikasi.
Bahkan, lanjut dia, saat dibawa ke rumah sakit tersebut pelaku juga tidak mengamuk atau meronta.
Namun, pelaku tidak ingat telah menganiaya anak ketiganya itu hingga tewas.
"Kalau ditanya, pasien selalu bilang anaknya dibawa Pak RW," katanya.
Sebelumnya, Siti Saidah (30) warga RT 02/RW 01 Dusun Tambangan, Mijen, Semarang, yang diduga mengalami gangguan jiwa tega membunuh anaknya yang baru berusia sekitar lima bulan.
Kapolsek Mijen Komisaris Suratmin menuturkan korban yang belum diberi nama tersebut diduga dibekab hingga tewas oleh ibunya.
Baca juga:
Dedeh, ibu pembunuh anak di toren air yakin anaknya masuk surga
Tidak gila, IQ ibu bunuh anak di toren malah di atas rata-rata
Polisi heran ibu yang tenggelamkan anak di toren tak menyesal
Ibu pembunuh anak kandung dengan 15 tusukan alami gangguan jiwa
Janda bunuh bayinya sendiri yang baru lahir dengan pecahan kaca