Ikut Bertemu Presiden Israel, Dosen Unisia Zainul Maarif Bakal Disidang Etik
Lima warga Nahdliyin bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. Foto mereka viral di media sosial.
Ikut Bertemu Presiden Israel, Dosen Unisia Zainul Maarif Bakal Disidang Etik
Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Zainul Maarif ikut dalam pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Imbasnya, pihak universitas akan melakukan sidang etik kepada Zainul Maarif.
"Unusia akan menggelar sidang etik terhadap saudara Zainul Maarif untuk mempertanggungjawabkan aktivitas yang bersangkutan," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Unusia Dwi Putri, Senin (16/7). Dikutip dari Antara.
- VIDEO:Zainul Maarif Usai Dipecat "Israel Biadab, Tapi Enggak Mungkin Saya Pukuli Presidennya"
- Zainul Maarif Minta Maaf, Ini Klarifikasi Lengkap Soal Pertemuan dengan Presiden Israel
- Temui Presiden Israel, Zainul Maarif dan Tiga Orang Diberhentikan dari PWNU Jakarta
- Terungkap Sosok Pemuda NU yang Bertemu Presiden Israel, Bukan Orang Sembarangan
Dwi menjelaskan sidang etik akan dilakukan, mengingat kunjungan tersebut berdampak langsung bagi reputasi Unusia dan bertentangan dengan dengan nilai-nilai yang dianut.
Dia menegaskan pihaknya mendukung secara penuh kemerdekaan Palestina, dan mengecam keras praktik genosida oleh Israel terhadap bangsa Palestina yang hingga kini masih terus berlangsung.
Dwi juga menekankan kunjungan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya terhadap Unusia sebagai institusi pendidikan tinggi di Indonesia.
"Pertemuan saudara Zainul Maarif dengan Presiden Israel adalah aktivitas individual dan tidak memiliki keterkaitan apapun dengan Unusia sebagai lembaga pendidikan di bawah naungan Perkumpulan Nahdlatul Ulama yang menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak lima warga nahdiyin mengunjungi Presiden Israel Isaac Herzog dan fotonya viral di media sosial, di mana Zainul Maarif menjadi salah satu di antaranya.
Tidak hanya sidang etik dari Unusia untuk Zainul, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf juga telah menyatakan pihaknya akan memanggil kelima orang tersebut.
"Yang bersangkutan akan dipanggil untuk dimintai keterangan dan penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang, dan siapa yang memberangkatkan, serta hal-hal prinsip lainnya," ujarnya.
Jika ditemukan unsur pelanggaran organisasi, kata Saifullah, maka bukan tidak mungkin kelima orang itu akan diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga atau badan otonom PBNU.