Imam Besar Masjid Istiqlal: 80 Persen Website Islam Dikuasai Kelompok Radikal
Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan pihaknya melakukan penelitian terkait penyebaran radikalisme di internet. Ditemukan bahwa sebanyak 80 persen website Islam menyebarkan paham tersebut.
Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan pihaknya melakukan penelitian terkait penyebaran radikalisme di internet. Ditemukan bahwa sebanyak 80 persen website Islam menyebarkan paham tersebut.
"Penelitian kami 80 persen website Islam dikuasai kelompok-kelompok radikal. Hanya 20 persen yang berada di bawah Islam yang dikenal moderat. Itu pun juga paling malas melayani umat dibandingkan yang 80 persen," tutur Nasaruddin di Kantor Nasaruddin Umar Office (NUO), Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (26/1).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang menjadi masalah utama yang dihadapi warga Jakarta saat ini? Belakangan ini, kualitas udara Jakarta jadi sorotan masyarakat.
Menurut Nasaruddin, 80 persen website yang dikelola kelompok radikal lebih aktif berinteraksi dengan para pengakses alias netizen.
"Itu yang 80 persen, 10 sampai 30 menit ada yang bertanya di web maka langsung dijawab oleh yang dari Inggris, Kanada. Sementara yang 20 persen itu satu bulan bertanya di web enggak ada yang jawab-jawab, kiainya sibuk apa. Jadi ada kelompok yang memanjakan umat," kata Nasaruddin.
Parahnya, kata Nasaruddin, efek dari kelompok tersebut adalah mempengaruhi netizen lain. Sehingga turut menilai Islam yang berbeda dengan ideologi mereka adalah salah dan sesat. Padahal, beberapa konsep baru yang muncul di masyarakat seharusnya dapat dimaknai lebih objektif.
"Jadi kalau ada istilah-istilah muncul seperti NU garis lurus, itu apa. Adalagi konsep hijrah. Istilah-istilah baru seperti itu punya muatan tersendiri. Saya juga tidak mencurigai itu, tapi ini Indonesia yang dibangun oleh setiap kelompok. Maka tetaplah menjadi Indonesia tanpa mencopy itu. Kita bisa the best muslim meski tidak (meniru) Arab," Nasaruddin menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Cerita Eks Pentolan NII Rekrut Mahasiswa Cuma Butuh 20 Menit
Wapres JK Belum Tahu Ada ASN Terpapar Radikalisme dan Pro Khilafah
Istana Tindaklanjut Laporan GP Ansor Soal Kelompok Radikal Buat NKRI Bersyariat
GP Ansor Lapor Jokowi Ada Kelompok Radikal Afiliasi dengan Kontestan Pemilu