Imlek di Hotel Bekas Markas Freemason di Kota Malang
Hotel di Jalan Cerme 16 itu masuk sebagai bangunan warisan cagar budaya. Bangunannya pernah menjadi markas komunitas Freemason, sebelum beralih menjadi pemancar radio dan hotel seperti sekarang ini.
Aneka ornamen berbentuk lampion warna merah terpasang di sejumlah titik ruangan. Tampak juga angpao tergantung di pepohonan kering yang sengaja dipasang di sudut ruangan.
Suasana Imlek semakin akrab dengan alunan musik ala negeri tirai bambu yang terus mengalun tanpa henti. Sejumlah karyawan dengan kostum serba merah turut menambah suasana meriah Imlek. Selain itu juga tersaji makanan khas seperti Kue Tie, Udang Api, Bakpao, Sikau, Ikatan Sayur, Sio May dan Gigi Naga.
-
Kapan Tahun Baru Imlek dirayakan? Selamat Tahun Baru Imlek! Semoga tahun ini membawa kebahagiaan, kesehatan, dan kemakmuran yang melimpah kepada kita semua. Semoga keluarga dan sahabat kita dianugerahi keberuntungan dan kesuksesan dalam setiap langkah hidup.
-
Apa yang menarik dari perayaan Tahun Baru Imlek? Hal ini lantaran, perayaan Imlek menyajikan kebudayaan dan tradisi yang begitu kental. Selain itu, ada berbagai macam festival dalam menyambut perayaan Imlek.
-
Apa makna di balik ucapan selamat Tahun Baru Imlek? Memberikan ucapan selamat Imlek 2024 memiliki makna penting karena itu merupakan bentuk penghargaan dan kebersamaan dalam merayakan perayaan Tahun Baru Imlek. Ucapan selamat tersebut tidak hanya sebagai ungkapan formalitas, tetapi juga mencerminkan rasa hormat terhadap budaya dan tradisi yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Tionghoa.
-
Kapan Ikke Nurjanah merayakan ulang tahunnya? Dalam sebuah postingan Instagram terbaru, Ikke mengungkapkan rasa syukurnya atas usia yang telah mencapai setengah abad.
-
Bagaimana cara kita ikut merayakan Tahun Baru Imlek? Kalian bisa ikut serta menyemarakan perayaan tahun baru Imlek. Salah satu caranya adalah dengan mengunggah twibbon Imlek 2024.
-
Siapa yang ikut merayakan ulang tahun Malayeka? Potret perayaan ulang tahun Malayeka pada tahun 2021 memperlihatkan keharmonisan keluarga, di mana Fahri Albar dan keluarga ikut serta merayakan momen spesial.
Suasana tersebut ditemukan di Hotel The Shalimar Kota Malang yang sengaja menyajikan konsep ala pecinan selama menyambut Tahun Baru Imlek 2570. Walaupun sejatinya dalam keseharian selalu menyajikan konsep heritage memadukan unsur budaya Jawa, Belanda dan Tionghoa.
Hotel di Jalan Cerme 16 itu masuk sebagai bangunan warisan cagar budaya. Bangunannya pernah menjadi markas komunitas Freemason, sebelum beralih menjadi pemancar radio dan hotel seperti sekarang ini.
"Pernah menjadi tempat berkumpulnya para Freemason, kemudian societe, tempat-tempat dansa orang Belanda, kita ambil alih baru 1993," kata Agoes Basoeki, General Manager Affair Hotel The Shalimar, Selasa (5/2).
Sejumlah sumber menyebut, Freemason sebagai komunitas persaudaraan tertutup yang diduga lahir sekitar akhir abad ke-16 sampai awal abad 17. Asal-usulnya tidak diketahui secara pasti, tetapi saat ini tersebar dalam beragam bentuk di seluruh dunia dengan jumlah anggota diperkirakan sekitar 6 juta orang.
Buku 'Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962’ karya Dr. Th. Steven menulis, misi organisasi ini ‘Setiap insan Mason bebas mengemban tugas, di mana pun dia berada dan bekerja, untuk memajukan segala sesuatu yang mempersatukan dan menghapus pemisah antar manusia’. Namun organisasi ini bukan merupakan organisasi agama atau teologi tertentu.
Sering disalahpahami kalau gerakan ini sebagai gerakan zionisme atau konspirasi global dengan rahasia dan rencana keji. Padahal Freemason memiliki erupakanisi kemanusiaan internasional dengan aksi-aksi sosial. Freemason mempunyai nomor pendirian dan berhubungan satu dengan lainnya. Markas Freemason di Malang dikenal sebagai loge nummer 89 Malang.
Sementara bukti sebagai Markas Freemason di bangunan The Shalimar Hotel ditujukkan lewat sebuah foto lawas yang menampilkan logo Freemason. Logo berbentuk jangka dan penggaris siku berhadapan dengan huruf G di tengah-tengah tertempel di depan gedung tersebut.
Foto tersebut bertuliskan nama gedung tersebut, Malang - Maconieke Lodge yang saat itu difungsikan sebagai stasiun pemancar milik Belanda.
"Kita mulai mengambil alih saat menjadi RRI Malang ya, dengan tukar bangun dengan yang di Jalan Candi Panggung sekarang ini pada 1993, termasuk perangkatnya tukar guling dengan yang di sini," jelas Agoes.
Saat ini status bangunannya hak guna usaha (HGU). Semakin luas, karena tanak di sekitar bangunan dibeli oleh pemilik hotel, sehingga sekarang menjadi 3800 Meter persegi.
"Kita tidak boleh mengubah strukturnya. Hanya aksesorisnya yang diubah dan ditambah. Gedung aslinya memang kecil saja. Semua dindingnya masih asli," katanya.
Gedung tersebut dirancang oleh Ir. Mulder dengan menggunakan gaya arsitektur Niewe Bowen, dengan ciri utama berbentuk kubus dan memiliki atap lurus. Gedung tersebut diresmikan tahun 1933.
Berdasar catatan sejarah, gedung ini tak lama menjadi Markas Freemason. Setelah itu digunakan sebagai societe, yakni tempat masyarakat kelas atas, khususnya bangsa Eropa mendapatkan hiburan dan berkumpul.
Pada 1964, gedung ini kembali dialihfungsikan sebagai gedung baru RRI Malang. Peresmiannya bertepatan pada perayaan Hari Radio XIX, 11 September 1964. Saat tukar guling, awalnya bernama Malang Inn, baru 1995 berganti nama menjadi hotel Graha Cakra. Selanjutnya mengalami perubahan menjadi The Shalimar Boutique Hotel pada 2015.
Tepat di depan hotel juga terhampar taman Taman Semeru yang dulunya bernama Tjerme Plein atau Taman Cerme. Pemerintah Kolonial Belanda membangun taman tersebut pada masa perluasan pembangunan Kota Malang tahap V sekitar tahun 1924-1925.
Taman itu tetap menjadi milik Pemerintah Kota Malang, tetapi pengelolaannya diserahkan kepada The Shalimar Boutique Hotel. Taman tersebut juga ditetapkan sebagai cagar budaya, bersama 32 bangunan lainnya.
Baca juga:
Sembahyang Imlek di Vihara Tertua di Kota Bogor
Sembahyang Tahun Baru Imlek di Boen Tek Bio
Aksi Barongsai Hibur Penumpang KRL di Stasiun Kota
Imlek, Yeslin Wang Berniat Mengunjungi Keluarga Delon
Warga Korea Peringati Imlek di Perbatasan