Imlek, ribuan penumpang Lion Air malah terlantar di bandara
Berjam-jam nasib ribuan penumpang tidak jelas.
Di Tahun Baru Imlek kemarin (20/2) Lion Air mengalami keterlambatan atau delay yang sangat parah. Berjam-jam nasib ribuan penumpang tidak jelas.
Parahnya, pihak Lion Air seakan 'hilang'. Petinggi Lion Air tak ada yang memberikan keterangan kepada media atau penumpang alasan delay parah itu.
Kepadatan penumpang terparah yaitu di Bandara Soekarno-Hatta. Hingga Jumat (20/2) masih saja delay terjadi.
Ternyata hampir di seluruh bandara di Indonesia, Lion Air mengalami delay berjam-berjam. Berikut cerita terlantarnya para penumpang Lion Air di beberapa daerah:
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Apa saja jenis kursi terbaik di pesawat Lion Air? Menurut testimoni sebagian besar penumpang, kursi terbaik untuk armada 737 milik Lion Air adalah nomor 17 dan 20. Kursi terbaik untuk armada Airbus 330 adalah yang terdekat dengan pintu keluar.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
Lion Air delay parah, Hasanah batal rayakan Imlek di kampung halaman
Penumpang Lion Air di Terminal 1B Bandara Internasional Soekarno-Hatta terlunta lunta akibat pesawat yang akan ditumpanginya tak kunjung jelas sejak kemarin. Bahkan di antaranya memilih menginap di hotel.
Diungkapkan salah seorang penumpang Hasanah, (40). Dia dan keluarganya seharusnya terbang ke Jambi pukul 16.00 WIB pada Rabu (18/2). Namun hingga Kamis (19/2) pukul 10.00 WIB pagi, tidak ada tanda-tanda dia dan keluarga akan diberangkatkan dengan nomor penerbangan pesawat yang dipegangnya.
"Saya dan keluarga seharusnya berangkat jam 4 sore kemarin dengan tujuan ke Jambi. Tapi sampai sekarang tidak juga diberangkatkan," tutur Hasana kesal.
Pihaknya sempat dijanjikan akan berangkat pukul 17.15 WIB atau molor satu jam 15 menit, namun hingga malam harinya tak ada lagi kejelasan. Bahkan tak ada satu pun petugas yang bisa dimintai keterangan pada malam harinya.
Akhirnya pada malam hari itu Hasanah berniat ingin membatalkan penerbangan dan menggantinya dengan pesawat lain. Namun, itu pun tak juga dilayani.
Hingga akhirnya, Hasanah dan keluarganya memilih untuk bermalam di sebuah hotel dekat dengan bandara serta kembali ke Terminal 1 untuk berusaha mengecek keadaan terakhir. "Kami masih menunggu," singkatnya.
Akibat delay tersebut, dia mengaku gagal menikmati malam perayaan Imlek di kampung halaman. Padahal hal tersebut sudah dia rencanakan jauh-jauh hari bersama sanak keluarga. "Enggak bisalah, padahal sudah direncanakan dari tahun lalu bakal balik lagi ke Jambi," katanya.
Penumpang di Semarang resah
Akibat mengalami delay seharian, penumpang pesawat Lion Air di Bandara Ahmad Yani Kota Semarang, Jawa Tengah banyak yang resah dan mengeluh. Para penumpang tersebut terlihat berkali-kali mondar-mandir di sekitar loket tiket Lion Air Bandara Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah.
"Jadwal saya sih pukul 14.50 WIB harus terbang. Tapi ternyata baru sekitar pukul 15.55 WIB sore ini baru bisa masuk pesawat dan bentar lagi pukul 16.46 WIB ini baru mau take off (terbang). Jadi harus delay selama satu jam lebih. Capek juga sih," kata salah satu penumpang, Rahmulyo kepada merdeka.com Kamis (19/2).
Ketua Komisi Informasi Publik (KIP) Jawa Tengah tersebut mengaku telah menunggu penerbangan sekitar satu jam lebih. Akhirnya, sekitar pukul 15.55 WIB baru bisa naik pesawat dan take off menuju ke Jakarta meski cuaca agak gerimis.
Pantauan merdeka.com, informasi jadwal penerbangan beberapa pesawat Lion Air di bandara belum bisa dipastikan waktu penerbangannya. Hal ini karena jadwal terbang pesawat Lion Air itu hanya menyatakan perkiraan.
Di Solo, Pesawat Lion Air rute Solo-Jakarta alami delay 4 jam
Sejumlah pesawat maskapai penerbangan Lion Air rute Solo-Jakarta, Kamis (19/2) mengalami delay. Bahkan pesawat dengan nomor penerbangan JT 534 yang seharusnya take off pukul 13.40 WIB, hingga pukul 17.45 belum diterbangkan.
Asisten Manager Operasi Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo, Rini Tri Rahayu Hastuti membenarkan telah terjadi delay pada pesawat Lion Air. Delay juga terjadi pada kemarin malam. Pesawat yang seharusnya berangkat pukul
17.40 mengalami pengunduran jadwal menjadi pukul 19.40 dan diubah lagi menjadi 20.40 WIB.
Rini mengatakan, untuk hari ini ada 2 pesawat Lion Air yang mengalami delay. Yakni penerbangan relasi Solo-Jakarta JT 534 dan JT 538.
"Untuk pesawat JT 534 dan JT 538 ini baru proses final boarding," ujar Rini saat dihubungi merdeka.com.
Pesawat Lion Air JT 534, lanjut Rini, seharusnya berangkat pukul 13.40 sedangkan JT 538 berangkat pukul 17.40. Sedangkan pada penerbangan pagi yakni pukul 6.10 dan 9.45, tidak mengalami kendala atau keterlambatan.
"Memang ada keterlambatan Lion Air karena faktor cuaca di beberapa bandara," sambungnya.
Terkait kondisi penumpang di Bandara Adi Soemarmo, Rini mengatakan mereka bisa menerima keterlambatan ini. Masyarakat bisa memaklumi terjadinya delay akibat cuaca yang kurang bersahabat. "Para penumpang semua bisa memahami, mereka bisa menerima. Sehingga semua berjalan aman, lancar dan tertib," imbuhnya.
Dalam sehari pesawat Lion Air terbang 5 kali dari Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo menuju Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Yakni pada pukul 6.10, 9.45, 13.40, 17.40 dan penerbangan malam hari pukul 20.00 WIB.
Penumpang di Palembang gusar
Ratusan penumpang maskapai penerbangan Lion Air dengan nomor penerbangan JT 333 Palembang ke Jakarta telantar, akibat keterlambatan keberangkatan pesawat yang dijadwalkan pukul 10.55 WIB namun sampai dua jam menunggu belum diberangkatkan.
Di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Kamis, ternyata penundaan keberangkatan pesawat milik maskapai Lion Air tersebut juga terjadi pada penerbangan ke kota lainnya, sehingga ratusan orang penumpang mengeluhkannya, karena telantar hingga berjam-jam menunggu keberangkatan.
Berdasarkan informasi di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, penundaan keberangkatan sejumlah pesawat Lion Air tersebut yang menimbulkan penumpukan penumpang, karena alasan dari pihak operasional yang belum ada penjelasannya.
Kemungkinan besar operasional penerbangan terganggu dikarenakan pada Rabu (18/2) malam terjadi sedikit masalah di Bandara Soekarno Hatta, bahkan merebak soal isu mogok dilakukan oleh sebagian pilot maupun kru maskapai Lion Air.
"Kami dari tadi menanyakan kapan keberangkatan pastinya, tapi dari pihak bandara yang bertugas menyampaikan informasi saat ini belum ada konfirmasi jelas dari pihak maskapai Lion Air di Jakarta," ujar Beni, seorang penumpang maskapai tersebut.
Sedangkan pihak Lion Air juga telah menjalankan kewajibannya sesuai peraturan yang berlaku dengan memberikan makanan kepada semua penumpang yang terlambat berangkat.
Bahkan pihak perusahaan menyatakan siap memberikan kompensasi klaim keterlambatan uang sebesar Rp300 ribu, jika memang masih mengalami keterlambatan selama empat jam nantinya.