Impian Gusti Nurul ingin hidup sampai 100 tahun yang tak tercapai
Di mata orang terdekatnya, Gusti Nurul dianggap sebagai sosok sederhana.
Saat menginjakkan usia ke-94 pada 17 September 2015 lalu, Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani pernah menyampaikan harapan. Dia ingin bisa hidup enam tahun lagi dan menggenapkan umurnya hingga seratus tahun.
Hanya saja Tuhan berkata lain. Gusti Nurul yang menjadi legenda karena kecantikan dan sikapnya itu tutup usia pada Selasa (11/10) kemarin.
Gusti Nurul wafat di Rumah Sakit (RS) Santo Borromeus, Kota Bandung, lantaran penyakit komplikasi. Jenazah sudah dibawa pada malam harinya ke Solo dan dimakamkan di sana.
"Jadi ada perayaan kecil-kecilan lah waktu ulang tahun ke-94 itu. Terus dia (Nurul) bilang ingin enam tahun lagi, aku ingin hidup 100 tahun," ucap orang dekat Gusti Nurul, Pak Guru (50), saat ditemui di rumah duka, di Komplek Parahyangan Permai blok I nomor 1, Desa Ciwaruga, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (11/11).
Meski demikian, lanjut Pak Guru, keluarga langsung mengingatkan Gusti Nurul karena usia tidak pernah ada yang tahu. Semua itu Tuhan yang menentukan.
"Saat itulah Gusti mengaku ikhlas jika dipanggil (Allah S.W.T.) kapan saja," ujar Pak Guru yang sudah 15 tahun mengikuti dan mengurus Gusti Nurul di Bandung.
Pak Guru mengaku sangat kehilangan sosok Gusti Nurul, yang dia anggap figur panutan. Meski berstatus Putri Solo, Gusti Nurul tidak mau memberi jarak kepada orang di sekitarnya.
"Saya ini kan memang kerja di sini. Tapi didikan sampai anak-anaknya (Gusti) kita makan ya makan bareng. Kalau enggak ada makan, ya enggak makan, gitulah istilahnya," ucap pak Guru.
Yang diingat Pak Guru dari perempuan kelahiran 1921 itu, dia tidak akan pernah melupakan sedikit pun kebaikan yang diterimanya.
"Sampai tukang Kremes (makanan tradisional) pernah berbuat baik, ya dirangkul. Suka main ke rumah. Dan kemarin pas meninggal, Pak Asep (tukang kremes) pergi ke Solo ikut ke pemakamannya," ucap Pak Guru.
Kisah tentang sosok Gusti Nurul memang tak banyak yang tahu. Saat beranjak muda dan dewasa, dia dikenal karena paras jelitanya, hingga memikat para petinggi negeri ini. Bukan cuma Soekarno yang jatuh hati, tapi sampai Perdana Menteri Sutan Sjahrir sempat kepincut dengan sosok Gusti Nurul. Namun, Gusti Nurul ngotot enggan dimadu, dan akhirnya memilih melabuhkan hatinya kepada seorang tentara, Raden Mas Surjosularso, yang saat itu menjabat sebagai Komandan Pusenkav di Bandung. Selama membina rumah tangga, Gusti Nurul dikaruniai tujuh anak dan 14 cucu. Suami Gusti Nurul meninggal pada 1999.